22.8 C
New York
Saturday, August 17, 2024

Beda Seniman dan Selebritas di Dunia Politik

Serat Piwulang dan Naskah Asthabrata

Mengenai banyaknya selebriti yang masuk politik, bahkan sebagai calon pemimpin daerah, Handoko berpendapat, dalam tradisi kita, ada persyaratan seseorang menjadi pemimpin.

“Di Jawa misalnya dalam serat-serat Piwulang, untuk seorang guru saja ada syarat dan aturannya, apalagi untuk pemimpin,” sebutnya.

Alumni Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) ini juga menjelaskan, misalnya dalam naskah Asthabrata, di sana lengkap dijabarkan tentang nilai-nilai kepemimpinan yang dipakai sebagai pedoman para pemimpin sejak zaman dulu.

“Artinya Asthabrata ini bisa jadi guide line untuk seorang pemimpin. Pun di berbagai daerah lain, pasti punya tradisi dan budaya sebagai pedoman untuk para pemimpin. Tetapi sayangnya tradisi ini sudah hampir hilang,” katanya.

Baca juga: 16 Caleg Artis Ini Diprediksi Lolos ke Senayan

Namun, calon-calon pemimpin dari kalangan selebritis juga tidak bisa ditolak. Bagi Handoko, bagaimanapun mereka sebagai warga negara punya hak untuk maju. Tetapi ada catatan, diharapkan jangan meninggalkan tradisi-tradisi tentang kepemimpinan.

“Minimal calon tersebut tahu tradisi dari wilayah yang akan dipimpinnya.

Jangan sampai pemimpin itu tidak memahami kebudayaan dari daerah yang dipimpinnya. Ini sangat fatal,” sebutnya.

Hal itu untuk menjaga agar masyarakat tidak tercabut dari akar kebudayaannya. Karena menurut Handoko, efeknya bisa berakibat pada generasi muda sebagai penerus.

“Bagaimana anak muda mau mengenali dan melestarikan tradisi dan kebudayaannya, pemimpin daerahnya saja tidak mengerti,” pungkasnya. (maulana/hm20)

Related Articles

Latest Articles