Yusuf menekankan perlunya pembelajaran dan perbaikan dari pihak penyelenggara Pemilu, termasuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), agar Pilkada serentak mendatang bisa diwujudkan lebih inklusif dan memperhatikan hak-hak semua pemilih, tanpa terkecuali.
“Kami berharap agar TPS-TPS yang tidak ramah bagi pemilih disabilitas ini tidak terulang di momen Pilkada yang sebentar lagi akan digelar. Perbaikan dan peningkatan aksesibilitas harus menjadi prioritas utama dalam setiap tahapan pemilu,” tegas Yusuf.
Tak lupa, PPDI Sumut juga meminta kepada KPU, agar memperhatikan pemilih disabilitas ganda atau berat. Mereka berharap KPU menghadirkan TPS dengan model jemput bola atau datang ke rumah, sehingga disabilitas ganda bisa menyalurkan hak suaranya.
“Beberapa saudara kami yang disabilitas ganda berharap KPU mau jemput bola, untuk memfasilitasi mereka menyalurkan suaranta dengan datang ke rumah,” pungkasnya. (Hutajulu/jm20)
