Oknum TNI Serang Mapolres, 6 Polisi Dilarikan ke Rumah Sakit


Kapolda Kaltara Irjen Pol Hary Sudwijanto dan Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha saat memberikan keterangan pers di Tarakan terkait insiden penyerangan Mapolres Tarakan oleh sejumlah oknum TNI AD. (f:kompas/mistar)
Tarakan, MISTAR.ID
Sejumlah oknum Prajurit TNI dari Satgas 614/Raja Phandita melakukan penyerangan ke Mapolres Tarakan di Kalimantan Utara (Kaltara), pada Senin (24/2/25).
Pasca insiden tersebut, Panglima Kodam (Pangdam) VI/Mulawarman Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha melakukan kunjungan ke Tarakan, pada Selasa (25/2/25).
Dalam kunjungannya, Pangdam VI/Mulawarman bertemu dengan Kapolda Kaltara, Irjen Pol Hary Sudwijanto, untuk meninjau kondisi para polisi yang menjadi korban penyerangan.
"Kunjungan Pak Pangdam, untuk memberikan dukungan moril, dan mengembalikan situasi seperti semula," ungkap Irjen Hary dilansir media kompas, pada Selasa (25/2/25).
Irjen Hary menjelaskan, kasus penyerangan itu masih dalam tahap penyelidikan oleh TNI dan Polri. Karenanya, kronologis kejadian di Mapolres Tarakan belum dapat diumumkan kepada publik.
"Polisi sudah bekerja sama dengan POM TNI untuk penyelidikan," ujarnya.
Irjen Hary menambahkan, Kapolres telah berkoordinasi dengan Dandim, Batalyon, serta Pangdam dan Danrem untuk menyelesaikan masalah tersebut.
"Kami TNI dan Polri sudah melakukan pemeriksaan secara berjenjang, dan bersama-sama menyelesaikan masalah. Kita masih dalam proses pendalaman, kita tunggu hasil penyelidikan," paparnya.
Irjen Hary juga menyampaikan, insiden tersebut tidak akan mengganggu keharmonisan dan soliditas antara TNI dan Polri.
"Yang pasti, peristiwa ini tidak mempengaruhi soliditas kami dalam membangun negara kita. Saya dengan Pak Pangdam ingin bersama-sama secara berjenjang menyelesaikan masalah ini," ujarnya.
Akibat penyerangan tersebut, 6 (enam) anggota polisi dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Semua korban adalah polisi yang sedang bertugas di SPKT pada malam kejadian. Irjen Hary juga belum memberikan rincian mengenai kondisi para korban.
"Kita masih dalami (kronologisnya). Kalau yang beredar itu versi masyarakat, nanti kita akan luruskan sesuai dengan fakta," pungkasnya.
Sementara itu, Pangdam VI/Mulawarman, Mayjen Rudy mengajak semua pihak untuk meredam situasi yang ada. Ia juga menegaskan bahwa insiden ini tidak akan mempengaruhi soliditas TNI dan Polri.
"Intinya memang kita sama-sama mendinginkan suasana. Dan sebetulnya peristiwa ini tidak akan merusak soliditas yang sudah kita bangun," tegasnya.
Mayjen Rudy menambahkan, para anggota TNI AD yang terlibat dalam penyerangan sedang menjalani pemeriksaan.
Ia memastikan bahwa oknum yang terlibat akan menghadapi proses hukum. Namun, belum ada kepastian apakah proses peradilan akan dilakukan melalui peradilan umum atau militer.
"Kami masih terus mendalami dan menyelidiki para oknum dan tentunya nanti akan berhadapan dengan hukum. Nanti kita lihat dari hasil penyelidikan baru kita klasifikasi," ujar Mayjen Rudy. (kpc/hm27)