Keluarga Minta Ungkap Siapa Saja Terlibat Kasus Penggelapan Pajak dan Kematian Bripka Arfan Saragih
keluarga minta ungkap siapa saja terlibat kasus penggelapan pajak dan kematian bripka arfan saragih
Medan, MISTAR.ID
Keluarga almarhum Bripka Arfan Saragih melalui tim kuasa hukum berharap Polda Sumut bisa mengungkap siapa saja yang terlibat dalam kasus penggelapan pajak kendaraan senilai Rp2.5 Miliar hingga kematian personel Satlantas Polres Samosir tersebut.
Seorang dari tim kuasa hukum, Fridolin Siahaan, pasca ditariknya kasus penggelapan pajak kendaraan senilai Rp2.5 Miliar dan kematian personel Satlantas Polres Samosir Bripka Saragih dari Polres Samosir ke Polda Sumut, pihak keluarga berharap kedua kasus ini bisa terungkap seterang-terangnya.
“Agar dapat terungkap siapa saja yang terlibat di dalamnya,” kata dia kepada Mistar, Sabtu (25/3/23).
Baca Juga: Polda Sumut Bentuk Tim Usut Kematian Bripka Arfan Saragih dan Penggelapan Pajak Kendaraan
Tapi yang paling diharapkan pihak keluarga, Bareskrim Mabes Polri ikut dilibatkan dalam menyelesaikan kedua kasus ini. “Tapi yang kami harapkan tetap pihak Mabes Polri dalam hal ini Bareskrim ikut dalam menyelesaikan permasalahan ini juga guna profesionalisme yang sangat tinggi,” sebut dia.
Dia mengaku, pihak keluarga almarhum Bripka Arfan Saragih dipanggil langsung oleh Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak. “Kapolda kemarin tanggal 24 telah memanggil keluarga almarhum ke Polda guna memberitahu akan melakukan proses hukum dengan transparan,” sebut dia.
Selain itu, sambung Fridolin, dalam pertempuran itu Kapolda Sumut juga menyebutkan kalau kasus penggelapan pajak kendaraan senilai Rp2,5 Miliar di Samosir ditarik ke Polda Sumut. “Kasus penggelapan pajak ditarik ke Poldasu,” sebut dia.
Diketahui, Bripka Arfan Saragih ditemukan tewas di Dusun Simullop Desa Siogung Ogung Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir pada 6 Februari lalu. Dari hasil penyelidikan bahwa yang merupakan pelaku penggelapan uang wajib pajak tewas karena diduga minum racun sianida.
Kapolres Samosir AKBP Yogie Hardiman di Mapolres Samosir, menyampaikan, berdasarkan fakta autopsi dan pemeriksaan luar dalam kedokteran forensik bahwa kematian Bripka Arfan Saragih meninggal karena bunuh diri dengan meminum cairan sianida.
“Hasil pemeriksaan dokter Flforensik Bripka AS meninggal akibat minum cairan sianida,” ucap Kapolres Samosir.
Pihak keluarga pun tidak Terima dengan kematian Bripka Arfan Saragih yang diklaim kerena bunuh diri. Pihak keluarga merasa ada kejanggalan atas kematian personel Satlantas Polres Samosir itu. Kemudian pihak keluarga didampingi tim kuasa hukum membuat laporan ke Polda Sumut pada Jumat 17 Maret 2023.(Saut/hm02)
PREVIOUS ARTICLE
Trigol Lukaku Bawa Kemenangan Belgia atas Swedia