Ditinggal Sebentar, Tas Perangkat Desa Tanjung Alam Asahan Hilang
ditinggal sebentar tas perangkat desa tanjung alam asahan hilang
Asahan, MISTAR.ID
Rita, salah seorang perangkat Desa Tanjung Alam Kecamatan Sei Dadap Kabupaten Asahan, kehilangan tas di meja kerjanya, Senin (26/4/21). Diduga pelakunya adalah seorang anggota LSM.
Rita hanya menangis saat mengetahui tasnya sudah tak ada lagi di atas meja kerjanya. “Dalam tas itu isinya berkas desa yang mau diurus, dan dokumen saya Bang setepti KTP, SIM, ATM, NPWP, BPJS Kesehatan dan uang,” ungkap korban pada Mistar saat berkunjung ke kantor desa, Selasa (27/4/21).
Supario, Kadus IV yang kebetulan piket di hari itu membenarkan peristiwa kehilangan tas perangkat desa tersebut. Supario sangat menyayangkan atas dugaan pelakunya adalah seorang LSM.
Baca Juga:Tiga Pencuri Sepeda Motor di Halaman Mesjid Ditangkap Polsek Medan Area
“Seharusnya, oknum LSM bisa jadi mitra bagi desa bukan malah sebaliknya. Ini bisa menjadi catatan pahit, dan untuk ke depan perangkat Desa Tanjung Alam perlu hati-hati agar peristiwa seperti ini tidak terulang lagi,” sebutnya.
Sekdes Tanjung Alam, Ema yang pada saat kejadian ada di kantor desa itu menuturkan, kejadiannya hari, Senin (26/4/21), saat jam istirahat. Rita berangkat ke kantor pos untuk satu keperluan.
Saat itu, Ema memang yang ada di aula balai desa. Kebetulan pula, kantor desa mereka dikunjungi petugas BRI dan mereka duduk di ruang depan. Petugas BRI merencanakan kunjungan resmi untuk bertemu Kades.
Belum pembicaraan kelar dengan petugas BRI, tiba seorang laki-laki betubuh tinggi dan berkulit hitam datang. Usianya masih terbilang muda. Ema sempat mendekati laki-laki itu dan terjadi komunikasi.
Baca Juga:Pencuri Hp Tinggalkan Sepeda Motornya di Rumah Korban di Desa Sialang Deli Serdang
“Katanya dia orang lembaga (LSM) dan mau ketemu kepala desa. Kebetuan kepala desa tidak di tempat,” sebut Ema. Selanjutnya, laki-laki itu meminta tolong kepada Ema untuk diberikan uang minyak kendaraannya. Ema menerangkan, sebelumnya, oknum LSM itu juga pernah datang ke kantor desa.
Lalu, Ema minta izin sebentar untuk menemui tamu dari BRi yang masih menunggu. Kata Ema lagi, posisi duduk oknum LSM itu persis di depan meja kerja Rita. Beberapa saat setelah urusan dengan petugas BRI usai, oknum LSM itu sudah tidak ada lagi disana. Dia pergi tanpa permisi.
Ema menganggap itu biasa, mungkin oknum LSM tidak mau menunggu lama. Lalu sekira pukul 15.00 WIB, Rita pulang dari kantor pos, dan dia langsung kebingungan serta menangis karena tak menemukan tasnya di atas meja. Rita tidak tahu mau bilang apalagi dengan kejadian yang menimpanya.(juniver/hm10)