20.3 C
New York
Monday, July 1, 2024

Yayasan Puteri Indonesia Terkejut Lisensi Miss Universe Diambil Pihak Lain

Jakarta, MISTAR.ID

Yayasan Puteri Indonesia (YPI) akhirnya angkat bicara soal kepemilikan lisensi Miss Universe di Indonesia yang berpindah tangan. Kabar soal pemilik baru lisensi tersebut tidak diduga-duga oleh YPI karena muncul sebelum ada pengumuman resmi dari Miss Universe Organization (MUO).

“Yayasan Puteri Indonesia sempat terkejut karena pada saat itu kami masih menunggu berita resmi dari Director for Global Franchise MUO, Carlos Capetillo, perihal kelanjutan untuk lisensi seperti tahun-tahun sebelumnya,” ungkap Ketua Bidang Komunikasi YPI Mega Angkasa dalam keterangan resminya, Jumat (10/2/23).

Selama 30 tahun YPI memegang lisensi Miss Universe di Indonesia sampai akhirnya PT Capella Swastika Karya mengumumkan sebagai pemilik baru lisensi tersebut dalam sebuah jumpa pers di Jakarta, Rabu (8/2/23).

Baca juga: Putri Indonesia Latihan Virtual Jelang Ajang Miss Universe 2020

Mega menuturkan, YPI pada 25 Januari 2023 mendapat informasi dari Miss Universe Organization, yang kini dimiliki oleh JKN Global, bahwa penawaran (bidding) perpanjangan lisensi tahun 2023 untuk Indonesia sudah dibuka.

“Kami hanya diberi waktu 3 hari kerja. Kemudian YPI mengajukan bidding tersebut pada tanggal 31 Januari 2023 waktu Indonesia sesuai dengan jadwal yang diminta oleh MUO dengan mengajukan penawaran yang naik 1000% (10 kali) dibandingkan nilai yang YPI
bayar tahun sebelumnya,” terang Mega.

Pihak MUO berjanji akan mengumumkan pemegang lisensi pada 7 Februari 2023. Hingga waktu yang ditentukan, belum ada pemberitahuan dari MUO sampai akhirnya PT Capella Swastika Karya yang didirikan oleh Poppy Capella mengklaim lisensi tersebut. Kata dia, baru keesokan harinya mendapat jawaban dari JKN Global bukan MUO, lewat surat elektronik yang menyatakan lisensi Miss Universe dengan YPI tak diperpanjang lagi.

Surat tersebut masuk pada 8 Februari pukul 16.50 WIB dan hampir berbarengan dengan waktu jumpa pers yang diadakan PT Capella Swastika Karya. Dalam undangan yang diterima media, tertulis agenda acara mulai pukul 16.30 tapi nyatanya telat hampir satu jam. Situasi tersebut meninggalkan kekecewaan besar bagi YPI. Mega menilai proses bidding tidak berlangsung secara adil dan transparan.

“Dan kami merasa terdapat ketidakadilan karena YPI hanya diberikan waktu tiga hari kerja sementara National Director negara lain mendapatkan tenggang waktu 5-10 hari,” kata Mega yang juga menyayangkan format pengajuan lisensi yang tidak serinci dibanding
negara lain.

Baca juga: Panggung Miss Universe 2022: Miss Guatemala Andalkan Gaun Desainer RI

Ia menambahkan, “Karena tidak ada transparansi dalam proses bidding, kami menduga terdapat faktor lain yang dominan sehingga menentukan peralihan lisensi Miss Universe Indonesia tersebut.”

Merujuk pada pemberitaan di media, Mega menyebut pihak lain sudah mendapat lisensi Miss Universe Indonesia 2023 beberapa bulan sebelumnya.

Sebelum lisensi berpindah tangan, hanya YPI yang berhak mengirimkan wakil Indonesia ke ajang Miss Universe yang bukan lain adalah pemenang ajang Puteri Indonesia. Adapun partisipasi di kecantikan internasional tersebut sebagai salah satu upaya mempromosikan budaya dan pariwisata Indonesia di panggung dunia.

Belum ada kepastian soal kontes kecantikan dunia pengganti bagi pemenang Puteri Indonesia 2023 dan seterusnya. Namun Mega memastikan, pergantian pemegang lisensi tak mengganggu rangkaian Pemilihan Puteri Indonesia 2023 yang acara finalnya dijadwalkan padaMei mendatang. Saat ini, proses penyeleksian wakil di setiap daerah
masih berlangsung.

“Puteri Indonesia telah menjadi cerminan dan teladan perempuan Indonesia, perempuan-perempuan muda yang cerdas, berbakat dan berkepribadian yang telah membawa harum dan prestasi baik di tingkat nasional maupun internasional,” terang Mega.

Baca juga: Miss Universe 2021 Hadir di Ajang Final Puteri Indonesia 2022

Menutup keterangan resminya, Mega menyebut visi-misi MUO terlihat sudah tidak selaras dengan YPI. Cara MUO menangani proses lisensi Miss Universe menjadi cerminannya.

“Behavior yang YPI coba ajarkan kepada para anak didik di dalam hal hubungan bisnis dimana masing masing pihak terlibat saling menghargai kelihatannya tidak lagi dihormati atau dikedepankan,” ujar Mega. (detik/hm09)

Related Articles

Latest Articles