Waspada! Varian Ganas Covid-19 India Telah Masuk Kudus


waspada varian ganas covid 19 india telah masuk kudus
Jakarta, MISTAR.ID
Varian baru virus corona asal India (B1617) sudah ditemukan di Kabupaten Kudus Jawa Tengah. Oleh karena itu, masyarakat diminta turut menekan penyebaran virus penyebab Covid-19 tersebut. Demikian ditegaskan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat memantau penanganan Covid-19 di Kudus, Minggu (13/6/21).
Varian baru itu dicurigai menjadi faktor cepatnya penyebaran dan peningkatan kasus Covid-19 di wilayahnya dalam kurun waktu tiga minggu terakhir. Untuk itu, Ganjar mengusulkan gerakan 5 hari di rumah saja dilakukan di Kabupaten Kudus.
“Saya butuh dukungan masyarakat, kalau masyarakat tidak mendukung ini nanti “kucing-kucingan” terus. Ingat varian baru sudah masuk di Kudus. Catat itu, sudah masuk di Kudus,” katanya seperti dikutip dari laman resmi Pemprov Jateng, Senin (14/6/21).
Temuan itu berdasarkan uji Whole Genome Sequencing (WGS) pada sampel pasien Covid-19 di Kudus. Di wilayah lain, kata Ganjar, juga akan dilakukan WGS.
Baca Juga:Varian Baru Covid-19 yang Lebih Berbahaya Masuk Sumut
“Maka, ini serius untuk semuanya, jangan pernah melepas masker apalagi ketika kita berkerumun banyak orang,” ujarnya. Dia berharap, selama lima hari tersebut para orang tua atau lansia hingga anak-anak tidak bepergian. Perkantoran juga mesti memperbanyak persentase karyawan yang bekerja dari rumah.
“Ini betul-betul kita harus bareng-bareng memotong (rantai penyebaran) Covid-19 (di Kudus) ini agar bisa kita stop. Kita akan membantu, pusat juga akan membantu, jangan khawatir. Dan, saya juga berkomunikasi dengan yang di sekitar Kudus, ada yang di Grobogan, ada yang di Demak, Pati, kita sampaikan semua,” kata Ganjar.
Selanjutnya, dia mencontohkan kegiatan di rumah saja yang digencarkan di Kabupaten Grobogan. Ganjar pun berharap, pada pelaksanaannya benar-benar maksimal dan masyarakat hanya akan keluar jika memang keperluannya penting.
Baca Juga:Video – Fakta Varian Baru Virus Corona dari Afrika Selatan
Politikus PDIP itu pun mendapati banyak tempat isolasi terpusat yang belum optimal. Untuk itu, Ganjar meminta Bupati Kudus Hartopo tidak ragu dalam mengambil keputusan. Jika kesulitan, dia meminta Hartopo untuk segera menghubunginya.
“Kita sudah memetakan apa yang menjadi potensi-potensi untuk bisa dipakai sebagai tempat isolasi terpusat yang ada di sini. Tugasnya tinggal satu, eksekusi!,” ujar Ganjar.
Dari data yang ada di posko gabungan, tercatat total 599 kapasitas tempat tidur yang tersebar di delapan Kecamatan di Kudus. Namun, semuanya belum dimanfaatkan secara maksimal, misalnya di Rusunawa Bakalan, Krapyak. Di sana, dari total kapasitas 180 tempat tidur, baru terisi 20 saja.
Baca Juga:Mengenal 4 Varian Baru Covid-19
“Terbayangkan nggak kalau kemudian kita bisa tahu, satu persatu mereka yang sekarang isolasi di rumah dan menurut data yang ada di Kudus itu (berjumlah) 1.797. Optimalkan semua, masukkan ke situ semua maka tidak perlu keluar kota,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ganjar menyampaikan pada Hartopo, dirinya siap membantu memenuhi kekurangan fasilitasnya maupun sumber daya manusia yang diperlukan.
“Inilah yang sungguh-sungguh harus dilakukan dengan cepat. Maka butuh eksekusi, saya minta kepada pak bupati jangan ragu. Kalau sulit kontak saya. Kita ajak TNI, Polri, kita mesti keroyok bareng-bareng,” sebutnya.(cnbc/hm10)
PREVIOUS ARTICLE
BMKG Prakirakan Hujan Deras Guyur Beberapa Wilayah Indonesia