Thursday, April 24, 2025
home_banner_first
NASIONAL

Sejarah Warung Mbok Yem di Puncak Gunung Lawu

journalist-avatar-top
Kamis, 24 April 2025 11.27
sejarah_warung_mbok_yem_di_puncak_gunung_lawu_

Warung Mbok Yem di Puncak Gunung Lawu. (f: kompas/mistar)

news_banner

Ponorogo, MISTAR.ID

Mbok Yem yang dikenal sebagai pemilik warung di puncak Gunung Lawu menghembuskan nafas terakhirnya di usia 82 tahun pada Rabu (23/4/2025) karena komplikasi penyakit.

Sejarah Mbok Yem berjualan di Hargo Dalem, atau berjarak sekitar 100 meter dari puncak utama Gunung Lawu dimulai secara tidak sengaja.

Lebih dari 35 tahun yang lalu, wanita yang memiliki nama asli Wakiyem tersebut awalnya sering ke Gunung Lawu untuk mencari bahan jamu.

Harian Media Indonesia edisi 20 Oktober 2016 menuliskan bahwa Mbok Yem sudah berdagang di Hargo Dalem sejak 1980-an.

"Berawal saat saya mencari akar-akaran untuk jamu. Saya sering diminta buatkan minum atau mi instan oleh pendaki. Dari situ, saya punya ide mendirikan warung," kata Mbok Yem saat itu.

Mbok Yem tidak sendiri, untuk kebutuhan warung, ia dibantu anak dan saudaranya. Bahan makanan akan diantar saudaranya tiga kali seminggu. Sedangkan Mbok Yem hanya turun gunung 2-3 kali satu tahun.

“Saya turun gunung pas Lebaran atau saat ada acara saja. Tinggal di atas lebih tenang,” ujar wanita asli Magetan tersebut.

Untuk air bersih, Mbok Yem mendapatkannya dari Sendang Derajat. Ketersediaan listrik diperoleh dari genset.

Menurut cucunya, Syaiful Bahri, ia pernah menemani sang nenek menginap di dalam hutan.

“Kalau bermalam di Gunung Lawu, sebelum ada warung, Mbok Yem tidurnya gali sisi bukit. Ia gali tanah biar hangat. Kalau di luar dingin sekali. Saya pernah ikut menemaninya saat kelas lima SD,” kata Syaiful di rumah duka, Rabu (24/4/2025), dilansir dari Media Indonesia. (mi/hm20)

REPORTER:

RELATED ARTICLES