16 C
New York
Tuesday, May 7, 2024

Meski Telah Diusir, Kapal China di Natuna RI Tak Mau Pergi

Natuna, MISTAR.ID
Hingga kini, kapal China masih keluar masuk kawasan Natuna. Hal ini ditegaskan Kabag Humas dan Protokol Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI), Kolonel Bakamla Wisnu Pramandita. Dikatakannya, pihaknya hingga kini masih berupaya mengusir kapal coast guard (penjaga pantai) China di Natuna Utara.

“Bakamla terus konsisten menyatakan posisi dan klaim wilayah,” tegasnya, Senin (14/9/20). “(Kapal Bakamla) terus membayangi (kapal China).” Koordinasi pun terus dilakukan dengan Kementerian Pertahanan dan Kementerian Luar Negeri.

“Untuk Bakamla fokus pada kehadiran di Laut. Presence at sea, sebagai wujud kehadiran simbol negara. Ini sangat penting,” tegasnya lagi. Sejak, Sabtu (12/9/20), kapal China CCG 5204 memasuki Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia (ZEEI). Meskipun sudah ditanyakan maksud keberadaannya, kapal China itu enggan pergi dan berkeras di area tersebut.

Baca Juga:Kapal China Kembali Masuk Natuna RI

Bahkan, CCG 5204 menyebut mereka tengah berpatroli di wilayah China. Kawasan di Natuna Utara itu di klaim bagian dari “nine dash line (sembilan garis putus-putus) China. Bakamla pun sudah menegaskan berdasarkan UNCLOS1982 (UU laut internasional), nine dash line tidak diakui keberadaannya. Kapal itupun segera diusir KN Nipah 321 milik Bakamla.

China mengklaim 80% area Laut China Selatan. Ini membuat China bermasalah dengan sejumlah negara ASEAN, seperti Malaysia, Vietnam, Brunei Darussalam dan Filipina. Kasus ini bukan yang pertama di Natuna. Awal 2020, China juga bersama nelayanan dan penjaga pantai juga menerobos perairan Ri ini.

Sebelumnya, pemerintah RI melalui Kementerian Luar Negeri sudah memanggil perwakilan China di Indonesia. Salah satunya untuk menyampaikan keberatan RI ke Beijing soal insiden di Natuna.(cnbc/hm10)

Related Articles

Latest Articles