MISTAR.ID – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga menjelaskan terkait peran dan partisipasi aparatur sipil negara (ASN) perempuan sebagai pembangunan dalam perspektif gender. Menurutnya, ASN perempuan adalah sosok ‘think tank’.
“Khususnya ASN perempuan, merupakan think tank untuk mencari solusi atas persoalan sosial, melalui pemikiran dan ide-ide untuk merumuskan atau memformulasi kebijakan dan program yang lebih adil dan inklusif untuk semua kelompok,” kata Bintang Puspayoga saat menghadiri Rapat Koordinasi Ikatan Pimpinan Tinggi Perempuan Indonesia (PIMTI) Tahun 2023, di Jakarta, Senin (15/5/23).
Menurutnya, permasalahan perempuan dan anak di Indonesia cukup kompleks. Ia melihat saat ini perempuan belum banyak yang berada di tampuk kepemimpinan.
Baca Juga: Kementerian PPPA: 33 Anak Tewas dalam Tragedi Kanjuruhan
“Masih kurang representatif. Perempuan belum banyak di posisi tinggi atau pimpinan. Pejabat Eselon Satu baru 16 persen, Eselon Dua justru lebih sedikit. Ini miris sekali,” kata Bintang Puspayoga.
Masalahnya, masih kata Bintang Puspayoga, pencapaian karir oleh para perempuan Indonesia bukan hanya terkait peluang. Masih adanya budaya patriarki yang masih melekat di masyarakat.
“Bukan hanya alasan perempuan tidak memanfaatkan peluang di depan mata, tapi juga banyak karena faktor eksternal, seperti faktor patriarki yang masih kental di masyarakat kita,” katanya.
Baca Juga: Kementerian PPPA Minta Penyelidikan Terkait Luka pada Alat Vital Anak SD di Medan Ditindaklanjuti
Melalui PIMTI, Menteri PPPA berharap dapat turut mendorong peningkatan kapasitas dan potensi perempuan terutama di jajaran ASN.
“Saya harapkan dengan terbentuknya PIMTI maka akan ada program nyata untuk mengadvokasi ASN perempuan agar tidak ragu bersaing dan mengisi jabatan atau posisi tinggi dalam pekerjaan. Diharapkan kuota 30 persen pemimpin perempuan dapat kita wujudkan di jajaran ASN,” katanya. (antara/hm20)
