12.3 C
New York
Sunday, May 12, 2024

Kesaksian Warga Medan Saat Di Wuhan, Ingin Selamatkan Diri ke Beijing

Medan, MISTAR.ID

Seorang dari tiga warga negara Indonesia (WNI) yang sempat dikarantina di Natuna Kepulauan Riau karena pulang dari Wuhan, China, kini dapat berkumpul kembali dengan keluarga di Medan, Sumatera Utara. Dirinya pun telah dinyatakan bebas dari virus korona atau Covid-19.

Didampingi Kadis Kesehatan Provinsi Sumut dr Alwi Mujahit, wanita bernama Diza Laila (18) menceritakan, selama dirinya di Wuhan, China. Saat ia meninggalkan Kota Wuhan karena dijemput oleh pemerintah Republik Indonesia. Kota terbesar kedua setelah Beijing tersebut menurutnya sudah seperti kota mati. Selain supermarket yang untuk menjual makanan, kata dia, tidak ada lagi aktivitas lain yang berjalan di sana.

“Di Wuhan ada 11 juta penduduknya karena sebagai kota terbesar kedua. Tetapi setelah virus korona mewabah, Wuhan pun lalu menjadi seperti kota mati,” ungkapnya di Kantor Dinkes Provinsi Sumut, Senin (24/2/20).

Mahasiswi University of Teknologi jurusan computer science semestar satu di Wuhan ini mengatakan, dirinya juga sempat merasakan ketakutan yang luar biasa saat masih di Wuhan sana. Apalagi tak lama setelah Covid-19 mewabah, kota ini langsung diisolasi oleh pemerintah China, sehingga tidak ada yang boleh masuk dan keluar dari kota itu.

“Pada pertengahan Januari, saya sempat ingin pergi ke Beijing karena kasus virus korona masih sedikit disana. Tapi satu hari sebelum keberangkatan, Kota Wuhan sudah di lockdown, sehingga tidak bisa lagi pergi kemana-mana,” jelasnya.

Karenanya, Diza pun menjelaskan, dirinya hanya bisa berdiam diri di asrama kampus mereka tanpa ada harapan yang pasti. Hingga akhirnya pada 1 Februari ia dan mahasiswa Indonesia yang kuliah di Wuhan dapat dijemput oleh pemerintah Indonesia untuk kemudian di karantina di Natuna. “Kami disana sudah sangat takut dan pengen cepat balik ke Indonesia. Di kampus kami ada 14 orang WNI, dan hanya saya sendiri yang berasal dari Sumut,” terangnya.

Selama 14 hari dikarantina di Pulau Natuna, Diza mengaku setiap hari menjalani pemeriksaan kesehatan, serta rutin menjalani olahraga. Akan tetapi saat karantina, ia mengaku sempat merasakan pusing. Namun setelah di cek, ternyata hanya mengalami masuk angin biasa saja.

“Memang sempat mikir apa tertular, tapi rupanya hanya masuk angin saja. Namun sekarang sudah yakin aman, apalagi kami yang dikarantina di Natuna juga mendapatkan sertifikat bahwa sudah bebas dari virus korona,” ucapnya.

Diza mengakui, memang setelah tiba di Medan, beberapa diantara teman dan lingkungan tempat tinggalnya masih ada yang takut berinteraksi dengan dia. Namun menurut Diza, hal ini hanya karena kurangnya informasi yang didapatkan oleh mereka.

Dalam kesempatan ini, wanita yang mendapatkan beasiswa kuliah dari Kedutaan China ini mengaku masih tetap menjalani perkuliahan secara live streaming dengan kampusnya di Wuhan. Karenanya ia berharap China, khususnya Wuhan dapat segera kembali aman, agar ia bisa melanjutkan studinya di negeri Tirai Bambu tersebut hingga sarjana.

“Sebetulnya pengen balik kuliah lagi kesana kalau sudah aman. Tapi untuk sekarang, saya hanya bisa belajar melalui kelas online. Jadi kami tetap belajar,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Alwi Mujahit Hasibuan mengaku senang bahwa warga Sumut yang menjalani karantina di Natuna dalam keadaan sehat. Namun ia menegaskan, bahwa semua warga Indonesia yang menjalani karantina dalam keadaan sehat dan tidak perlu dikhawatirkan.

“Karena selama karantina kalau dia terinfeksi maka pasti akan terlihat. Artinya selesai dari Natuna, mereka dipastikan sehat,” ucapnya.

Karenanya ia mengimbau agar masyarakat Sumut tidak perlu khawatir. Ia juga meminta agar setiap informasi terkait virus corona yang kurang baik agar dapat di cek dulu kebenaranya.

“Kita juga meminta masyarakat agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) beruang makan makanan bergizi, istirahat seimbang, hindari rokok, olahraga teratur makan buah dan sayur agar terhindar dari berbagai penyakit termasuk Covid-19,” paparnya.

Lebih lanjut Alwi mengatakan, dari 84 warga baik WNI dan WNA yang menjalani karantina rumah, semuanya pada Minggu (23/2/2020) semuanya juga sudah selesai menjalani observasi. Saat ini sambung dia, semuanya sudah diperbolehkan untuk menjalani aktifitas seperti biasa.

“Sudah kembali beraktifitas seperti biasa. Bahkan mereka senang menjalani observasi, karena merasa pemerintah memberikan perhatian,” tandasnya.

Reporter: Saut/rel

Related Articles

Latest Articles