15 C
New York
Tuesday, May 7, 2024

Jokowi Berharap, Sejukkan Medsos di Masa Pandemi

Jakarta, MISTAR.ID

Ketika bicara komunikasi publik yang berjaring di media sosial atau medsos, Presiden Joko Widodo (Jokowi) penuh harap agar medsos diisi konten sejuk nan teduh di tengah pandemi Covid-19.

Hal itu diutarakan Jokowi saat membuka Muktamar IX PPP yang ditayangkan dalam akun YouTube Satpres, Jumat (18/12/20). Jokowi bicara secara di hadapan kader PPP yang turut dihadiri Plt Ketum PPP Soeharso Monoarfa dan Menko Polhukam Mahfud Md.

“Dengan konektivitas luring dan daring yang semakin efektif, kita bisa meningkatkan komunikasi antarumat yang tersebar di seluruh Indonesia, di seluruh Tanah Air, untuk menyebarkan Islam wasathiyah, menyebarkan kesejukan dan kedamaian, menumbuhkan toleransi dalam perbedaan dan kebinekaan, dan memperkokoh persatuan dalam keberagaman,” kata Jokowi.

Baca Juga: Agar Bisa Capai Herd Immunity, Jokowi Instruksikan 70 Persen Penduduk Harus Divaksin

Menurut Jokowo, konektivitas yang terhubung ke seluruh pelosok negeri dapat menyebarkan inovasi untuk mengakselerasi kualitas sumber daya manusia. Tujuannya adalah untuk menghadapi tantangan perubahan dunia.

“Dan melalui konektivitas fisik dan digital kita bisa berbagi pengalaman dalam membangun daerah, dalam membangun desa. Ada 514 kabupaten/kota, 34 provinsi, 75 ribu desa yang tersebar di seluruh Tanah Air. Kita bisa berbagai inspirasi untuk mengembangkan inovasi. Dan kita bisa mengakselerasi kualitas SDM di seluruh pelosok Nusantara. Untuk menghadapi dunia yang sekarang ini penuh dengan perubahan, persaingan, hiper-kompetisi, antarnegara antarperusahaan, antarindividu yang betul-betul harus kita ikuti hari per hari,” ujarnya.

Oleh karena itu, Jokowo meminta seluruh anak negeri dapat mengisi jaringan ini baik di medsos dan portal lainnya dengan hal-hal yang bermanfaat. Tangkal berita hoaks dan tutup ujaran kebencian.

Baca Juga: Biaya Vaksin Gratis, Jokowi Instruksikan Menkeu Realokasi Anggaran

“Pemanfaatan infrastruktur untuk hal yang positif tersebut harus kita aktifkan agar ruang ini tidak diisi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Kita harus aktif mengisi pemberitaan di medsos dengan keteduhan, dengan kesejukan, dan kita juga harus mengklarifikasi berita yang tidak benar, berita hoaks, dan menutup banyaknya ujaran kebencian untuk kita saling menghormati dan menghargai sesama anak bangsa, saudara sebangsa dan setanah air,” ucapnya.

“Lembaga pendidikan umum maupun pesantren yang tersebar di seluruh Tanah Air, data yang saya miliki ada 28 ribu ponpes. Kita harus saling berbagi, saling bekerja sama, untuk memperkokoh fondasi Pancasila di kalangan siswa dan santri. Untuk memperluas pengetahuan dan meningkatkan keterampilan agar siswa dan santri kita memiliki karakter keindonesiaan yang kuat,” lanjut Jokowi.

Jokowi kemudian kembali berbicara kesejukan di tengah pandemi corona dan menghindari provokasi dan ujaran kebencian. Pidato Jokowi itu disampaikan Menko PMK sekaligus Mensos ad interim Muhadjir Effendy.

Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Pengawasan Internal Kejaksaan Diefektifkan

“Semoga di tengah masa pandemi Covid-19 ini, janganlah diisi dengan hal-hal yang meresahkan masyarakat atau membuat berita-berita yang mengarah pada ujaran kebencian atau bersifat provokasi yang dapat mengarah pada disintegrasi bangsa,” kata Muhadjir pada Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional di akun YouTube Pemprov Sulut, Sabtu (19/12/20).

Tepat di Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional Jokowi berharap sifat gotong-royong masyarakat tergugah untuk menanggulangi dampak Covid-19. Adanya semangat kebersamaan itu, Jokowi menilai permasalahan bangsa dapat ditanggulangi.

“Melalui momentum Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional 2020, saya mengharapkan kiranya dapat menggugah kesadaran kita bersama, peduli, berbagi, gotong-royong dalam menanggulangi dampak Covid-19. Saya yakin apabila hal tersebut dilaksanakan dan menjadi budaya, maka kita dapat menghadapi tantangan dan permasalahan bangsa,” ujar Muhadjir membacakan pidato dari Jokowi.

Pemerintah juga berpesan kepada masyarakat untuk konsisten mematuhi protokol kesehatan. Dengan demikian, masyarakat sudah berperan dalam pencegahan Covid-19.

“Suka tidak suka, saat ini kita dihadapkan pada kebiasaan baru yang mengharuskan kita ke mana-mana selalu memakai masker, membawa hand sanitizer, sering mencuci tangan, selalu menjaga stamina tubuh, juga pola hidup sehat dan bersih, serta isolasi apabila terkena dampak Covid-19,” kata Muhadjir.(detikcom/hm02)

 

 

 

Related Articles

Latest Articles