Huda menekankan bahwa tujuan utama KKIR plus Golkar-PAN adalah meraih kemenangan dalam Pemilihan Presiden 2024. Hal ini harus menjadi pertimbangan utama dalam kerja sama ini, sehingga Prabowo Subianto tidak mengulangi kegagalan koalisi yang mendukungnya dalam Pemilu 2014 dan 2019.
“Jadi, pertimbangannya harus benar-benar berdasarkan peluang untuk menang. Bukan hanya berdasarkan jumlah kursi di parlemen, sumber daya logistik, atau hasil survei. Tetapi lebih pada keseimbangan figur yang diusung, kekuatan dukungan logistik dan basis dukungan tradisional bagi calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung,” tegasnya.
Mengenai figur yang akan diusung dalam Pemilihan Presiden 2024, Huda mengungkapkan bahwa PKB akan tetap mengacu pada hasil Muktamar Bali. Forum tertinggi partai tersebut telah memberikan mandat untuk mengusung Ketua Umum DPP PKB, Abdul Muhaimin Iskandar, sebagai calon presiden dalam Pemilu 2024.
Baca Juga: Ketum PKB Cak Imin: Ongkos Politik Jadi Anggota DPR RI Butuh Rp40 M
“PKB telah melakukan pertimbangan matang untuk mengusung Gus Imin dalam Pemilihan Presiden 2024. Keputusan ini didasarkan pada dampak positif yang akan dihasilkan bagi kemenangan PKB dan program-program unggulan untuk negara jika Gus Imin benar-benar maju dan berhasil dalam Pemilihan Presiden 2024,” ucap Huda.
Golkar, PKB dan PAN secara resmi telah menyatakan dukungan mereka kepada Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, untuk maju sebagai calon presiden dalam Pemilihan Presiden 2024.
Pernyataan dukungan ini disampaikan oleh ketua-ketua umum ketiga partai tersebut, yaitu Airlangga Hartarto (Golkar), Muhaimin Iskandar (PKB), dan Zulkifli Hasan (PAN). Ketiganya secara simbolis menyerahkan surat dukungan dari partai mereka kepada Prabowo. (Rep/hm22)