17.8 C
New York
Tuesday, May 14, 2024

DPR RI Desak TNI Periksa Oknum Paspampres yang Membunuh Pemuda Aceh Secara Transparan

Jakarta, MISTAR.ID

Tindakan oknum  Paspampres Praka RM, yang diduga melakukan penganiayaan hingga membuat seorang pemuda asal Bireuen, Aceh meninggal, menjadi sorotan publik. Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid ikut bicara. Menurut Meutya, tindakan tidak terpuji yang dilakukan seorang Paspampres itu sangat mengerikan.

Meutya pun menyayangkan dan mempertanyakan seleksi yang dilakukan terhadap Praka RM. Menurutnya, melalui seleksi yang ketat, tidak seharusnya prajurit pembunuh lolos menjadi seorang Paspampres.  Ia pun dengan tegas meminta agar TNI khususnya Pomdam Jaya melakukan pemeriksaan secara transparan dan hasilnya dilaporkan dengan jujur.

“Mengerikan ya mendengar kabar ini. Jika benar, berarti ada prajurit pembunuh yang bisa lolos paspampres,” ucapnya, Minggu (28/8/23).

Baca juga: Pria Asal Aceh Diduga Dianiaya Paspampres Hingga Meninggal, Danpaspampres Buka Suara

Berkaca dari masalah itu, ia pun meminta agar seleksi Paspampres menjadi perhatian kedepannya. Sebab, orang yang paling dekat dengan Presiden harus orang terbaik. Bukan asal-asalan.

“Seleksi untuk menjadi anggota Paspampres harus diperketat. Prajurit yang memiliki akses dekat dengan Presiden harus pilihan, terbaik. Terutama ini karena ada insiden beberapa kali yang terkait laporan anggota Paspampres, maka sistem rekrutmen perlu segera diketatkan,” ujar dia.

Senada dengan Meutya Hafid, anggota Komisi I DPR Christina Aryani juga meminta agar persoalan ini diusut transparan. Dia juga mendukung penuh proses hukum terhadap pelaku.

Baca juga; Paspampres AS Temukan Bubuk Mencurigakan, Gedung Putih Dikosongkan Sejenak

“Jika ternyata benar seperti temuan awal kami tentunya mendukung penuh proses hukum terhadap pelaku. Meskipun penegakan hukum nantinya di internal militer prosesnya kami harap akan tetap berjalan transparan dan profesional. Penahanan terduga pelaku oleh Pomdam Jaya kami nilai tepat untuk penyelidikan dan pengungkapan perkara,” tutur dia.

Dugaan kasus penganiayaan ini terjadi, Sabtu tangal 12 Agustus 2023 di Jakarta. Masalah mencuat setelah ada video viral yang menarasikan penculikan yang dilakukan oknum. Dalam video itu diduga pelaku penganiayaan berjumlah lebih dari dua orang.
(detik/hm17)

Related Articles

Latest Articles