Jakarta, MISTAR.ID
Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk memperpanjang durasi bantuan sosial (bansos) berupa bantuan pangan beras hingga Juni 2025. Sebelumnya, bantuan ini hanya direncanakan untuk diberikan selama dua bulan, yaitu Januari dan Februari.
Kepala Badan Pangan Nasional (NFA), Arief Prasetyo Adi, mengungkapkan bahwa perpanjangan ini telah mendapatkan persetujuan Presiden. Untuk empat bulan tambahan, jadwal penyalurannya akan disesuaikan kemudian.
“Bapak Presiden Prabowo sudah merestui bantuan pangan beras selama enam bulan di tahun 2025. Jadi, untuk Januari dan Februari sudah pasti, sedangkan empat bulan sisanya akan disesuaikan waktunya,” ujar Arief dalam keterangan tertulis, Selasa (31/12/24), dilansir dari detikcom.
Bulog dipastikan siap mendistribusikan 960 ribu ton beras kepada 16 juta Penerima Bantuan Pangan (PBP) selama enam bulan tersebut.
Baca juga:Presiden Jokowi Pastikan Bantuan Beras 10 Kg Lanjut Hingga Desember
Langkah ini merupakan bagian dari kebijakan ekonomi pemerintah untuk memberikan perlindungan sosial kepada masyarakat berpenghasilan rendah sekaligus menjaga keseimbangan antara sektor hulu dan hilir.
Arief menjelaskan bahwa penerima bantuan akan difokuskan pada kelompok masyarakat dalam desil 1 dan 2, serta perempuan kepala keluarga miskin dan lansia tunggal. Data penerima akan didasarkan pada Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) yang dikelola oleh Kementerian PPN/Bappenas. Total penerima mencakup 15,6 juta orang dari kelompok desil 1 dan 2, ditambah 400 ribu perempuan kepala keluarga miskin dan lansia tunggal.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), program bantuan pangan beras terbukti berkontribusi dalam penurunan angka kemiskinan. Selama periode Maret 2023 hingga Maret 2024, jumlah penduduk miskin berkurang sebesar 680 ribu orang, dari 25,90 juta menjadi 25,22 juta orang.
Selain itu, bantuan pangan beras juga dinilai berperan dalam pengendalian inflasi, khususnya pada sektor beras. Selama tahun 2023, bantuan ini diberikan selama tujuh bulan, dan dampaknya terlihat pada penurunan inflasi beras dari 5,63% pada September menjadi hanya 0,48% pada Desember. (detik/hm20)