“Anak-anak udah berencana. Cocok juga jadikan cafe sebagai tempat edukasi untuk masyarakat yang mau melakukan budidaya tanam anggur. Juga untuk belajar menanam tanaman hias karena kita banyak juga tanaman hias aglonema,” jelasnya.
Untuk permasalahan dalam budidaya anggur biasanya penyakitnya pada akar dan daun. Maka dari itu, Karyo menyebutkan wajib pakai atap plastik UV yang hanya memiliki panas 14%. Bila tidak menggunakan plastik UV bisa merusak daun anggur karena terkena hujan.
“Kalau sudah pasang plastik UV dalam perawatannya sudah gak sulit lagi. Tinggal lakukan pemupukan rutin tiap minggu. Masa vegetatif pemupukan dengan MPK setiap minggu dengan dosis 3 liter air. Kalau masa generatif kita pakai KNO3 sama MKP kalau dosis juga dua sendok dilarutkan ke air dan siram. Lalu, nanti masuk masa pangkas pembuahan,” bebernya.
Baca juga:Â Ekspansi Kepiting Biru Ancam Petani Budidaya Kerang Putih Italia
Untuk bibit sendiri, Karyo menuturkan pilih bibit yang jelas sumbernya dan bibit yang mudah berbuah. Sehingga tidak mendapatkan hasil buah anggur yang asam. Salah satunya bibit Ninel, Everest, Transfiguration dan lainnya.
“Setelah berbuah, rasa anggur juga akan lebih juicy,” pungkasnya. (Anita/hm20)
