25.7 C
New York
Wednesday, July 17, 2024

Unimed Bakal Buat Rumusan Terkait Kebijakan Mahasiswa Tak Wajib Skripsi

Ia menjelaskan, saat menyusun skripsi, mahasiswa dilatih merumuskan masalah, mencari jawaban teoritis, membuat hipotesis dan menguji hipotesis, mengumpulkan dan mengolah data dan melakukan pembahasan sebelum membuat kesimpulan.

Semua tahapan tersebut dibuat dalam sebuah laporan penelitian yang kemudian dapat dilanjutkan dengan membuat suatu karya ilmiah yang dipublikasikan untuk dibaca, dinilai, disitasi orang lain untuk dilanjutkan/dikembangkan penelitiannya oleh orang lain sehingga bermanfaat untuk pengembangan ilmu dan penerapannya untuk kemaslahatan masyarakat.

“Unimed ingin agar alumninya sejak dini terbiasa berfikir dan bertindak ilmiah, bergaul di masyarakat ilmiah, punya gagasan dan temuan ilmiah yang disosialisasikan lewat publikasi dan diunggah di situs-situs yang dapat diakses masyarakat luas,” tukasnya.

Menurut Syamsul, skripsi bukan beban, melainkan sarana mahasiswa untuk mendayagunakan semua ilmu yang telah diterima sejak masuk kuliah.

Baca Juga: Lahan Sawit Warga Hutabayu Raja Terendam Banjir, Penen Tertunda

Unimed sendiri punya 6 tugas yang melatih mahasiswa untuk mengerjakan tugas-tugas rutin, melakukan review terhadap buku dan jurnal, rekayasa ide yg terinspirasi dari hasil mereview buku/jurnal, melakukan mini riset dan mengerjakan project.

“Sehingga mestinya bagi mahasiswa Unimed mengerjakan skripsi bukan hal yg sulit karena sudah terlatih sejak awal,” pungkasnya.

Untuk diketahui, mahasiswa S1 atau D4 tidak lagi wajib menyusun skripsi sebagai syarat kelulusan. Sebagai gantinya, program studi mahasiswa bersangkutan harus menerapkan kurikulum berbasis proyek maupun bentuk lain yang sejenis.

Related Articles

Latest Articles