19 C
New York
Thursday, May 9, 2024

Tantangan Besar SLB di Sumut: Kekurangan Guru Difabel

Medan, MISTAR.ID

Sekolah Luar Biasa (SLB) di Sumatera Utara menghadapi kendala serius akibat kekurangan guru untuk anak-anak difabel. Minimnya jumlah guru ini membuat banyak orang tua kesulitan mendaftarkan anaknya ke SLB.

Kepala SLB Negeri Pembina, Mardi Panjaitan, menyampaikan bahwa keterbatasan jumlah dan kualitas guru, sementara anak difabel yang mendaftar tinggi, membuat sekolah tidak mampu menampung siswa melebihi kapasitasnya.

“Harapannya pemerintah memberikan perhatian serius untuk mencari solusi atas masalah ini,” kata Mardi, Kamis (14/12/23).

Menanggapi isu tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumut Asren Nasution menjelaskan bahwa kekurangan guru di SLB di Sumut disebabkan belum adanya universitas di daerah yang memiliki program studi Pendidikan Luar Biasa (PLB).

Baca juga: Baskami Ginting Soroti Minimnya Jumlah Guru SLB di Sumut

Hal ini memaksa guru yang ingin mengambil ijazah PLB harus menimba ilmu ke luar wilayah Sumut, dengan universitas terdekat ada di Sumatera Barat.

Adapun langkah-langkah yang telah diambil untuk mengatasi kekurangan guru ini, kata Asren, antara lain menjalin kerjasama dengan Universitas Negeri Padang untuk kuliah daring bagi guru yang ingin mengambil sarjana PLB sejak tahun 2021.

“Selain itu, pada 2023, Dinas Pendidikan Sumut bekerjasama dengan perguruan tinggi STOK Bina Guna untuk membuka program PLB melalui proses ke Kemendikti,” kata Asren.

Asren menekankan bahwa memilih guru untuk SLB bukanlah hal yang mudah seperti di sekolah biasa. SLB, yang sesuai artinya Sekolah Luar Biasa, menuntut kualitas guru, murid, sarana prasarana, dan dukungan orang tua yang luar biasa.

Baca juga: Tantangan Besar di SLB Negeri Pembina, DPRD Sumut Bersuara

“Ini adalah tantangan yang terus kita hadapi ke depan,” pungkasnya. (Hutajulu/hm20)

Related Articles

Latest Articles