16.5 C
New York
Sunday, September 29, 2024

Sosiolog USU Soroti Kenakalan Remaja Masa Kini

“Jadi geng motor itu kan dia menjadi brutal, karena ada pemicu atau triggernya. Misalnya sekarang lah ada keterkaitannya dengan narkoba. Dia menjadi punya kebutuhan terhadap narkoba dan orang tua ga bisa mensuplai biaya-biaya jadi mereka menyimpang dan mencari jalan pintas,” ungkapnya.

Mengingat kenakalan remaja pada rentang usia 15 hingga 18 tahun, Henry menegaskan, peran orang tua sangat penting. Pada fase play stage, orang tua juga diharapkan jangan abai. Sebab, itu merupakan fase paling krusial di mana bukan hanya transfer pengetahuan, namun juga transfer norma dan moral bagi anak-anak.

Adanya figur dan sosok yang dapat menjadi contoh serta panutan juga penting, dalam hal ini dikatakan Henry jika di keagamaan seperti gereja, masjid, diajarkan sholat, menghafal Al-Quran, serta bagaimana berperilaku yang baik.

Baca juga:Kapolres Siantar Imbau Para Pelajar Tidak Terlibat Kenakalan Remaja

“Tindakan si anak menjadi brutal bukan terjadi seketika. Ada semacam jenjang sosialisasi yang tak lengkap dialaminya, sehingga ketika dia masuk ke level berikutnya, dari play stage ke game stage. Namun karena referensinya kurang, ya dia bisa menjadi defiance atau menyimpang,” tuturnya.

Ia mencontohkan, banyak orang yang awalnya memiliki sifat buruk, tetapi berubah menjadi bertanggung jawab ketika sudah punya istri atau pacar.

“Tetapi ketika ada tekanan ekonomi, bisa kembali lagi dia. Kan banyak orang mencuri, alasannya karena ekonomi rumah tangga. Berarti, karena dia mau memerankan statusnya sebagai ayah yang bertanggung jawab itu. Dan itu menurut kita salah tindakannya. Tapi motivasinya itu,” lanjutnya.

Baca juga:Wabup Sergai Ajak Pramuka Atasi Kenakalan Remaja

Persoalan kriminalitas, tandas Henry, tidak berdiri sendiri. Selalu ada proses yang mengiringinya.

“Kalau fase perkembangan diri yang sudah dilalui atau yang dialaminya dengan sosok yang baik, maka dia akan baik,” tutupnya. (susan/hm16)

Related Articles

Latest Articles