20.9 C
New York
Tuesday, October 1, 2024

Rembuk Pemuda Gelar Diskusi Publik, Bahas Peran Pemuda Menuju Indonesia Emas 2045

Ex Presma Universitas Dharmawangsa itu menilai, ada gap besar antara pemuda daerah dengan pemuda Jakarta.

“Pemuda di daerah punya kesulitan tersendiri untuk berdampak dan berkarya di tingkat nasional. Kesulitan itu yang menjadi PR kita sebagai anak daerah. Tantangan yang dihadapi untuk berdampak dalam skala nasional tentu lebih besar,” ungkapnya.

Baca Juga : Star Gelar Diskusi Publik Perempuan Tangguh

Narasumber ketiga, Rayanda Al Fathira menitikberatkan pembahasannya pada kualitas SDM menuju Indonesia Emas. Rayanda mengatakan, bahwa Indonesia Emas hanya bisa dicapai dengan terpenuhinya salah satu indikator, SDM Emas.

“Kualitas SDM kita sangat rendah, berada di rangking 47 dari 60-an negara di dunia. Faktor utamanya adalah pendidikan. Masih ada gap besar antara masyarakat kelas atas dan kelas bawah tentang akses pendidikan. Indonesia Emas hanya akan menjadi angan-angan jika SDM-nya busuk,” ucap Ex Presma Universitas Negeri Medan (Unimed) tersebut.

Terlahir, Siddik Hafiz yang merupakan Ex Presma Politeknik Negeri Medan (Polmed) mengajak audiens untuk berpikir bahwa apakah Indonesia masih ada di 2045 atau tidak.

“Melihat keadaan negara, krisis iklim yang ada, dan hal-hal yang dapat merusak lainnya, apakah Indonesia akan bertahan sampai 2045? Jangan sampai kita mengkhayal jauh-jauh tentang Indonesia Emas 2045, tetapi justru Indonesia telah hancur di tangan kita sendiri sebelum 2045 tiba,” tukasnya.

Syahrial Siregar
Syahrial Siregar
Alumni STIK-P Medan. Menjadi jurnalis sejak 2008 dan sekarang redaktur untuk portal mistar.id

Related Articles

Latest Articles