25.9 C
New York
Sunday, July 7, 2024

Pupuk Subsidi, Sumut Ajukan Penambahan Alokasi 55 Ribu Ton

Medan | MISTAR.ID – Mengantisipasi kelangkaan pupuk bersubsidi sepanjang musim tanam kedua tahun ini, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mengajukan penambahan alokasi sebanyak 55 ribu ton ke Pemerintah Pusat. Pengajuan tersebut telah disampaikan pekan lalu ke Kementerian Pertanian.

Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Joni H Purba mengatakan, saat ini luas lahan pertanaman di Sumut mengalami kenaikan antara 5 hingga 10 persen, sehingga dikhawatirkan akan memicu kelangkaan pupuk bersubsidi di tingkat petani.

“Yang kita mau tambah itu pupuk Urea 25 ribu ton dan NPK 30 ribu ton,” katanya, Selasa (12/11/19).

Adapun realisasi pengajuan tersebut tergantung kebijakan Kementan, tetapi biasanya hal itu sudah diputuskan selambatnya dalam dua minggu.

Karena itu, sepanjang penambahan alokasi itu belum direalisasikan dia meminta petani untuk sementara menggunakan pupuk nonsubsidi.

Hal itu sekaligus untuk mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk bersubsidi.

Alokasi tambahan pupuk bersubsidi akan didistribusikan ke Deliserdang, Serdangbedagai, Simalungun, Langkat, Asahan, Batubara dan Mandailing Natal. Dengan komoditas utama padi dan jagung.

Dijelaskannya, permintaan penambahan tersebut diajukan karena jumlah alokasi sebelumnya mengalami kekurangan. Sebelumnya, alokasi pupuk Urea sekitar 115 ribu ton, SP sekitar 50 ribu ton, ZA sekitar 49 ribu ton, NPK sekitar 87 ribu ton dan pupuk organik sekitar 18 ribu ton, yang dipasok Pupuk Iskandar Muda dan Petrokimia Gresik.

Kurangnya alokasi pupuk bersubsidi tersebut tidak lepas dari peningkatan luas lahan pertanaman yang pada tahun ini ditarget menjadi 1,1 juta hektare. Target ini mengacu pada rata-rata perluasan lahan pertanaman di Sumut sebanyak 5-10 persen per tahun.

Adapun musim tanam pertama Sumut adalah pada April-September dan masa tanam kedua pada Oktober-Maret. Karena itu, saat ini Sumut sedang menjalani masa tanam kedua.

Pada perkembangan terkini, tanaman pertanian dalam kondisi baik karena didukung hujan. Musim hujan sangat bagus untuk musim pertanaman.
Beberapa areal lahan pertanian yang berdekatan dengan rawa, seperti yang ada di Langkat, memang akan digenangi air yang berlebihan. Namun dalam waktu 1-2 hari air akan surut dan kondisi lahan akan kembali normal.

Pihaknya sendiri sejauh ini belum mendapatkan laporan adanya lahan pertanian yang mengalami fuso akibat hujan. Hambatan katanya hanya dalam ketersediaan pupuk bersubsidi.

Dia menegaskan, setiap petani berhak mendapatkan pupuk bersubsidi dan dilarang untuk menjualnya kembali. Dan di Sumut sendiri dia pastikan selama ini alur penyalurannya sudah sesuai ketentuan, yakni dimulai dari produsen, distributor, kios resmi dan petani.

“Kami melakukan pengawasan pendistribusian di tingkat petani. Sedangkan penyaluran dari produsen hingga ke kios resmi dibawah pengawasan Disperindag,” pungkasnya.

Reporter: Daniel Pekuali
Editor: Luhut Simanjuntak

Related Articles

Latest Articles