19.6 C
New York
Friday, August 9, 2024

Proyek Pembangunan JDU di Simalingkar Ancam Keselamatan, Warga Minta Dihentikan

Medan, MISTAR.ID

Warga yang bermukim di kawasan Simalingkar B meminta agar proyek pembangunan jaringan distribusi utama (JDU) disana dihentikan sementara. Pasalnya, akibat pengerjaan yang berlangsung, kondisi jalanan menjadi becek dan licin saat hujan. Sedangkan siang hari, jalan berdebu serta sulit dilalui akibat bekas galian tanah menjadi lunak.

“Kami warga sekitar sepakat agar proyek pembangunan itu untuk sementara dihentikan. Namun sepertinya pemborongnya tidak peduli dengan keluhan warga. Buktinya sampai saat ini bekas lubang yang digali, tidak ditutup dengan sempurna,” ucap sejumlah warga, I Sihotang, Pian Tarigan dan Sinaga, Jumat (20/10/23).

Meski warga sudah keberatan, sambungannya, pemborong tidak peduli dan meneruskan pekerjaannya tanpa mempedulikan bekas galian yang sudah dilaluinya. Pihak pemborong selalu beralasan kalau lubang bekas galian belum bisa diratakan karena setiap hari hujan dan tanah masih lembek.

Baca juga:Korupsi Proyek Galvanis Siantar, Jhonson Tambunan CS Terancam 20 Tahun Penjara

“Padahal perataan bekas galian bisa belakangan, yang terpenting bekas lubang galian dikeraskan sehingga aman dilalui. Belum lagi jalanan yang licin saat terjadi hujan. Licinnya jalan karena banyak tanah bekas galian mengenai badan jalan. Kalau dibersihkan setelah penggalian kan tidak licin,” ujarnya.

Akibat merasa tak dihiraukan, warga pun meminta Dinas PUPR Provinsi Sumut menghentikan sementara proyek ini sampat ada perbaikan bekas galian itu.

“Kemarin saat sosialisasi di Kantor Lurah Simalingkar B, perwakilan Dinas PUPR Sumut, pihak pemborong dan konsultan proyek sudah menyepakati kalau pengerjaan mereka meninggalkan masalah, warga boleh menghentikan pekerjaan yang sedang mereka lakukan. Sekarang bagaimana dengan janji itu. Apakah warga harus turun ke jalan,” tutupnya.

Sebelumnya, Anggota Komisi IV DPRD Medan Daniel Pinem meminta Pemprovsu untuk memperhatikan nasib masyarakat yang tinggal di kawasan berlangsungnya proyek pembangunan JDU itu. Sebab, kecelakaan acap kali terjadi akibat banyaknya lubang bekas galian.

Baca juga:Pokja Tender Proyek Pemkab Dairi Dilaporkan Kontraktor ke APH dan KPPU

“Kalau dalam 1 jam saja bisa lebih dari 20 kendaraan mengalami kecelakaan, artinya pihak pemborong tidak peduli akan keselamatan pengguna jalan yang melintas. Jangan hanya melihat untungnya saja dalam mengerjakan proyek,” tegas Daniel.

Daniel menyebut, proyek yang berlangsung harus memikirkan kondisi warga sekitar, jangan sampai menimbulkan masalah.

“Warga tidak keberatan dengan adanya pembangunan pipa air di jalan depan rumah mereka, itu harus dihargai. Dan kalau sudah begitu, apapun keluhan warga harus ditanggapi,” sebutnya. (rahmad/hm17)

Related Articles

Latest Articles