Di tahun 2022 silam, ia harus memiliki saldo di rekening dengan jumlah minimal AUD 5.000 atau setara dengan Rp 50 juta. Kemudian biaya visa Rp 5 juta, IELTS (International English Language Testing System) Rp 3,1 juta dan tiket pesawat Kualanamu-Melbourne Rp 7 juta.
“Pas nyampe di Aussie paling tidak ya megang uang sebesar Rp 15 juta, siapa tahu nganggur beberapa minggu kan? Biar gak jadi gelandangan,” terangnya.
Sementara itu Ety, salah seorang WNI yang juga sempat bekerja di Australia dan kini sudah kembali ke Indonesia juga mengaku senang dan betah bekerja di Negara Kanguru tersebut.
Baca juga:Dua TKI Tertipu Pekerjaan Illegal, Pemko Medan Koordinasi dengan BP2MI dan KBRI
Hanya dia akhirnya memutuskan kembali ke Indonesia, karena harus merawat orang tuanya yang sedang sakit.
“Untuk kerjaan, enak lah di sana. Saya di sana kerja sebagai cleaning service. Yah, bersih-bersih di restoran, nyapu ngepel dan bersihin kamar mandi. Tapi orang sana kan bersih-bersih ya. Jadi gak berat kali kerjaan kita. Waktu kerjanya pun oke, gajinya juga sangat lumayan,” ujarnya.
“Kalau dibilang mau balik (ke Australia) sih pasti mau ya. Enak hidup di sana. Namun ini ya ngurus orang tua lah dulu. Syukurnya karena sudah lama bekerja, jadi ada tabungan yang bisa dipergunakan di sini,” tutupnya. (susan/hm16)
