14.4 C
New York
Saturday, May 4, 2024

Pertamina Lakukan Simulasi Tanggap Darurat Level I

Medan, MISTAR.ID

Sebagai bentuk kesiapan menghadapi kondisi-kondisi yang tak terduga, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut menggelar Simulasi Tanggap Darurat atau Organisasi Keadaan Darurat (OKD) Level I di LPG Dumai wilayah kerjanya Pertamina Patra Niaga Sumbagut.

Hal ini dikatakan Executive General Manager Pertamina Regional Sumbagut Fredy Anwar kepada wartawan di Gedung Serbaguna Kantor Pertamina Sumbagut, Jalan Yos Sudarso, Rabu (8/11/23).

“Latihan simulasi ini merupakan bentuk kesiapan kita untuk menghadapi kondisi-kondisi terjelek ya. Karena kita ini organisasi yang menjalankan bisnis high risk (tinggi resiko) kita mengelola barang yang namanya BBM dan LPG. Tentunya ini perlu kesiapan. Kalau misalnya terjadi kondisi terjelek. Meskipun kita mengharapkan tapi kita semuanya para pekerja harus siap maka kita laksanakan kegiatan ini,” ujarnya.

Dijelaskan Fredy, kegiatan simulasi ini sejatinya rutin digelar sebulan sekali dalam skala kecil di setiap lokasi dan setahu sekali dengan skala besar.

“Kali ini digelar secara besar dan teman-teman ini bila ada kejadian mereka lebih siap. Jadi simulasi lebih kepada untuk mengantisipasi dan kesiapsiagaan dalam kondisi terjelek. Itu poinnya. Jadi dalam simulasi ini kita bersama stakeholder dan forkopimda setempat. Seperti pak kapolda, pak gubernur, kemudian pak wali kota, juga bersama damkar dan BPBD setempat,” tambahnya.

Baca Juga : Pertamina Sumbagut Ingatkan Mitra Kerja Utamakan Aspek Keselamatan

Simulasi kali ini lebih kepada tanggap darurat atas penanganan kebocoran gas LPG. Pertamina sendiri, sebutnya memiliki rumus dalam menjalankan operasi kita ini dengan model RAE (Reguler, Alternatif, Emergency).

“Kita mulai dari pola reguler kalau gak ada apa-apa kita jalankan model suplai ini. Nah, misalnya IT Dumai itu pasok LPG untuk wilayah Riau tapi kalau misalnya IT Dumai terdampak kita maikan skenario Alternatif yakni alokasinya digabung lokasinya di Teluk Kabung sama Pangkalan Susu,” katanya.

“Tapi misalnya A gak juga teratasi maka kita masuk Emergency (E) atau langkah-langkah yang tak biasa. Jadi kita punya rumus RAE ini yang kita latih terus biar ini bisa benar-benar jalan dan juga bisa dipahami seluruh pekerja kita. Sembari melakukan perbaikan-perbaikan SOP kita,” timpalnya mengakhiri. (anita/hm24)

 

Related Articles

Latest Articles