Bunga-bunga ini bukan sekadar hiasan, tapi sekaligus menjadi simbol harapan dan dukungan bagi mereka yang mungkin sedang berjuang menghadapi masalah kesehatan mental.
Selain membagikan bunga, para mahasiswa juga memberikan informasi penting tentang menjaga kesehatan mental dan mengajak percakapan terbuka mengenai topik ini.
“Kita berikan bunga dengan kata-kata motivasi, serta mengedukasi masyarakat sekitar,” tambahnya.
Salah satu pengunjung, Abdillah Atief (25), mengaku sangat terharu dan senang. Ia menjelaskan bahwa ini adalah bentuk apresiasi yang belum pernah ia rasakan sebelumnya, bahkan dari sahabat atau teman dekatnya. Abdillah merasa sangat dihargai oleh tindakan baik para mahasiswa ini.
Baca Juga:Â Ngadu ke DPRD Medan, Guru Magrib Mengaji Curhat Sulitnya Penyelesaian Berkas
Harapan dari kegiatan ini adalah untuk semakin meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental dan memastikan bahwa mereka merasa nyaman untuk berbicara dan mencari bantuan jika diperlukan.
“Senang kali, belum pernah dapatkan. Sedikit sedih ternyata masih banyak yang peduli dengan orang lain,” ujar Abdillah Atief dengan mata berkaca-kaca.
Pada bagian akhir Sabrina, menekankan kegiatan ini adalah langkah kecil, tetapi bisa membawa dampak besar dalam mengatasi stigma seputar masalah kesehatan mental dan mempromosikan perhatian lebih terhadap kesejahteraan mental. (Khairul/hm22)
