Sunday, April 13, 2025
home_banner_first
MEDAN

Penulis Cantik ini Sebut Anak adalah Ujung Tombak Wujudkan Literasi Bangsa

journalist-avatar-top
Sabtu, 12 April 2025 15.21
penulis_cantik_ini_sebut_anak_adalah_ujung_tombak_wujudkan_literasi_bangsa

Penulis buku, Debora Angelia Pardosi. (f:ist/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Penulis Buku, Debora Angelia Pardosi menyebutkan bahwa anak-anak adalah ujung tombak dan harapan terbesar mewujudkan berdayanya literasi bangsa.

Menurutnya, kecintaan anak pada buku dan menjadikannya sebagai teman berkembang akan mengubah dunia si kecil.

“Makin banyak buku, makin banyak hal-hal yang bisa diberikan kepada anak-anak, khususnya juga tentang pendampingan pendidikannya,” ucapnya kepada Mistar, Sabtu (12/4/2025).

Ia juga menekankan pentingnya meningkatkan Aksi Literasi Lewat Buku dan Perpustakaan Keliling serta memfasilitasi akses bahan bacaan anak di taman atau rumah-rumah baca.

“Kebiasaan membaca dan berliterasi dapat dilatih sejak dini,” ujar Debora yang merupakan salah seorang dari pendiri Akademi Sastra Toba itu.

Pegiat literasi itu juga mengatakan bahwa 2 April lalu merupakan perayaan International Children's Book Day (ICBD) atau Hari Buku Anak Internasional.

Selain meningkatkan minat baca anak-anak, perayaan itu juga bertujuan untuk mengenang sosok Hans Christian Andersen asal Denmark, yang merupakan Bapak Dongeng Sedunia.

Di Indonesia, lanjut Debora, Hari Buku Anak Sedunia ini tak seramai perayaan hari-hari lainnya.

Namun, menurut penulis yang bergiat di komunitas Pena Lingkar Danau Toba itu, ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk memupuk rasa cinta baca anak. Tak hanya sekedar membeli dan membaca, tetapi juga soal interaksi dan bermain bersama saat membacakan buku cerita anak.

Selain itu, kegiatan lainnya yang dapat dilakukan adalah seperti read aloud (membacakan nyaring), membacakan buku favorit, mengajak menulis dongeng bersama, kunjungan ke perpustakaan, ajang penghargaan buku, serta acara diskusi dan pelatihan bersama penulis sastra anak.

“Atau apa saja yang dapat menumbuhkan minat bacanya dan dirancang agar anak-anak merasa seru, asik saat membaca sehingga tumbuh kebiasaan membaca yang menyenangkan,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa harapan itu masih ada. Upaya menaikkan level literasi bangsa menjadi lebih baik, dapat dilakukan dengan cara meningkatkan akses buku bacaan untuk masyarakat, dan bisa segera dimulai dari diri sendiri.

“Buku adalah jendela dunia bagi anak-anak. Mari rayakan Hari Buku Anak Internasional dengan membuka lebih banyak dunia baru. Yuk, tingkatkan literasi Indonesia dengan memperkenalkan buku sedini mungkin.” katanya. (susan/hm27)

REPORTER:

RELATED ARTICLES