22.5 C
New York
Wednesday, August 7, 2024

Pengamat: Permintaan Maaf Jokowi Kental Pencitraan

Medan, MISTAR.ID

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta maaf atas segala salah dan khilaf selama menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia saat acara Dzikir dan Doa Kebangsaan di halaman Istana Merdeka, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Dalam sambutannya, Jokowi yang juga mengatasnamakan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, memohon maaf di hadapan ribuan undangan. Permohonan maaf tersebut menuai berbagai macam respon di publik, dari yang positif hingga negatif.

Pengamat politik dan kebijakan publik, Boy Anugerah menilai permintaan maaf tersebut kental dengan pencitraan. Jokowi paham betul jika masyarakat Indonesia itu masyarakat melankolik.

Baca Juga : Istana Bantah Jokowi Cawe-Cawe Pengurus Baru PDIP

“Ada dua kredit yang didapat Jokowi dari permintaan maaf ini. Satu, ada simpati masyarakat yang dia raih. Kedua, beliau berharap dosa-dosa politiknya dimaafkan oleh rakyat agar pemerintahannya husnul khotimah,” ujarnya, Rabu (7/8/24).

Alumnus Magister Ilmu Pemerintahan dan Kebijakan Publik SGPP Indonesia ini juga menegaskan, yang harus digarisbawahi dengan tebal yakni demokrasi berada di titik nadir di eranya.

“Tidak ada kasus pelanggaran HAM yang dituntaskan. Ada skandal MK demi memuluskan jalan Gibran. Itu dosa politik yang akan tercatat dalam sejarah politik Indonesia,” pungkasnya. (maulana/hm24)

Syahrial Siregar
Syahrial Siregar
Alumni STIK-P Medan. Menjadi jurnalis sejak 2008 dan sekarang redaktur untuk portal mistar.id

Related Articles

Latest Articles