24.2 C
New York
Thursday, August 1, 2024

Pendidikan Vokasi, LP3I Medan Lakukan Penempatan Kerja

Medan, MISTAR.ID

Pendidikan vokasi pada jenjang perguruan tinggi fokus membekali dan mempersiapkan mahasiswa dengan keterampilan dan pengetahuan praktis di bidangnya, siap kerja serta mampu bersaing secara global.

Direktur Politeknik LP3I Medan, Maulidina mengatakan, selain fokus pada pembelajaran di kelas, pihak kampus juga mengadakan seminar soft skill atau pendidikan karakter.

“Karena selain kita vokasi, seperti politeknik lainnya yang harus siap kerja, tapi ada satu yang berbeda. Yaitu kita juga melakukan penempatan kerja,” katanya pada mistar.id, Jumat (26/7/24).

Baca juga:Kemendikbudristek Ajak GNIK Kembangkan SDM Unggul dari Pendidikan Vokasi

Bahkan, lanjutnya, LP3I memiliki komitmen bahwa 70 persen sebelum wisuda, mahasiswa-mahasiswi sudah harus bekerja. Kampus bertanggung jawab untuk lulusan yang terbaik.

“Makanya dalam tanda kutip, kita harus fokus untuk membekali mahasiswa. Setidaknya kita bekali mereka dengan modal yang cukup untuk menambah kemampuan mereka, kepercayaan diri mereka, pada saat nanti interview,” jelas Maulidina.

Program pemerintah, Link and Match, kata Maulidina, telah dilakukan jauh sejak LP3I berdiri.

“Kita punya networking dengan ratusan bahkan ribuan perusahaan, karena kami nasional. Kita anggaplah ratusan dulu untuk daerah Sumatera Utara (Sumut). Match itu berarti mematchingkan kurikulum dengan kebutuhan daripada perusahaan,” tuturnya.

Baca juga:Mendikbudristek Sebut Pendidikan dan Pelatihan Vokasi Makin Terakselerasi

Sambungnya, kampus juga membekali dengan kurikulum siap bekerja, di mana mata kuliah dunia kerja diterapkan pada awal semester 1 sampai semester 4. Dan mata kuliah dasar umum diterapkan pada semester akhir.

Kemudian pemberlakuan masa magang minimal 3 bulan, hingga kini sekurang-kurangnya menjadi 6 bulan.

“Jadi magang itu bebas. Karena sekarang juga ada program pemerintah, magang bersertifikasi lah, kampus mengajar lah, banyak dari Merdeka Belajar Kampus Mengajar (MBKM) yang diberikan pemerintah. Itu kita boleh ikuti, tapi setidaknya sebelum pun ada MBKM dari pemerintahan kami sudah lakukan magang. Lebih kurang 3-6 bulan wajib magang baru proses penempatan kerja,” ungkapnya.

Mahasiswa di 2 semester akhir pun akan diberlakukan perkuliahan kelas sore. Sehingga pagi hari mereka boleh bekerja ataupun magang.

Baca juga:Tingkatkan Kualitas Sekolah Vokasi, SMK Telkom 1 Medan Jalin Kerjasama ke Banyak Perusahaan

Untuk perusahaan yang menjalin kerjasama, lanjut Maulidina, cukup bervariasi. Apakah perusahaan nasional, lokal, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau bahkan internasional, tidak dibatasi.

“Semua dijalin hubungan kerja sama, asal mungkin ada beberapa yang harus kita pastikan track record perusahaannya. Paling tidak kita harus sesuai dengan Undang-Undang (UU) tenaga kerja, itu aja minimal,” tutupnya. (susan/hm16)

Related Articles

Latest Articles