23.4 C
New York
Monday, April 29, 2024

Omset Penjual Sepeda Naik Dua Kali Lipat di Medan, Ini Penyebabnya

Medan, MISTAR.ID

Saat pandemi melanda, sejumlah pelaku usaha mengaku lesu penjualan. Hal ini berbanding terbalik dengan penjual sepeda. Sebab, omset penjual sepeda meningkat dua kali lipat dari hari biasanya. Terutama pada permintaan sepeda gunung dan sepeda lipat.

Seperti yang diungkapkan Yuli, salah satu pedagang sepeda yang berada di Jalan AR Hakim Medan pada wartawan, Kamis (2/7/20). Yuli mengatakan, permintaan sepeda setiap hari terus meningkat sejak habis Lebaran 1441 Hijriah.

“Sejak habis lebaran itu permintaan terus naik. Khususnya sepeda gunung dan sepeda lipat. Permintaan ada saja setiap hari. Harga juga naik karena modal naik. Biasa modal di bawah satu juta sekarang di atas satu juta,” ungkap Yuli yang sudah berjualan selama 3 tahun bersama suaminya.

Naiknya permintaan ini, sambung Yuli, membuat omset naik 20-30 persen dari sebelum Covid-19. Bahkan, Yuli mengakui kalau sebelumnya untuk menjual sepeda baru saja sulit. Akan tetapi sekarang permintaan setiap hari ada saja. Baik sepeda baru atau seken.

Baca Juga:Spektrum – Brompton, Sepeda Idaman Para Goweser

“Tapi sayang barangnya (sepeda) saat ini kosong. Kita ambil barang dari China tapi sampai saat ini orderan kita gak pernah ada, kosong terus. Kemungkinan karena pandemi ini. Makanya biasa banyak yang kita gantung di toko ini udah kosong,” terangnya yang buka mulai dari pukul 8.30 WIB sampai 19.00 WIB.

Untuk harga sepeda gunung dan sepeda lipat, Yuli mengatakan, menjualnya dari harga Rp1,7 juta hingga Rp3,2 juta. Sedangkan sepeda anak-anak masih biasa di harga Rp300 ribu. Terpisah, hal yang sama diungkapkan Suhada Mahmuda salah satu penjual sepeda di Jalan AR Hakim Medan. Bahwa permintaan sepeda mengalami peningkatan hingga 4 kali lipat. Tepatnya satu minggu setelah lebaran sampai beberapa hari lalu.

“Jadi permintaan itu meningkat selepas lebaran saat ini mulai menurun. Kalau bisanya jual 5 sampai 10 sepeda per hari kini bisa jual 30 sampai 40 sepeda per hari,” sebutnya.

Untuk harga, diungkapkannya, memang ada kenaikan dari distributor. Kenaikan modal 30 sampai 50 persen dalam sebulan. Sebab dalam seminggu naik terus. “Paling laris itu merk Pasifik, Fastron, Federal dan lainnya. Paling banyak laku itu jenis sepeda lipat dan sepeda gunung. Bahkan untuk sepeda lipat saja kita kehabisan stok ini. Habis barangnya sejak seminggu lalu. Jadi tinggal jual barang yang ready saja, dan palingan order dari toko lain makanya mahal,” ungkapnya.

Namun, Suhada menuturkan untuk saat ini permintaan mulai menurun. Bahkan dia memprediksi dalam satu bulan hingga dua bulan ini, permintaan akan kembali seperti biasa atau sepi. “Kita juga ada rakit sepeda sendiri. Kalau untuk harga sepeda gunung mulai dari Rp1,8 juta sampai Rp4,5 juta. Sedangkan harga sepeda lipat kemarin masih ada di harga Rp1,5 juta namun sudah habis barangnya dan sekarang tinggal harga Rp4 juta ke atas,” bebernya. (anita/hm10)

 

Related Articles

Latest Articles