14.4 C
New York
Saturday, May 4, 2024

Napi Kendalikan Narkoba dari Lapas, Pengamat Sosial: Itu Bukan Hal Biasa

Medan MISTAR.ID

Pengamat Sosial Universitas Sumatera Utara (USU) Agus Suriadi mengatakan, polemik terkait banyak temuan kasus narkotika yang diduga dikendalikan dari Lapas ataupun Rutan di Sumut, bukan hal biasa.

Menurutnya, kasus ini sudah sering ditemui bahkan sudah terjadi sejak lama, hingga secara turun temurun. Kata dia, masalah ini sudah berlangsung sejak berpuluh tahun lalu.

“Orang dari dulu sudah gini, menganggap lembaga-lembaga hukum, Kepolisian stigmanya negatif dan itu terpampang terbuka pasca kasus Mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. Apalagi kemudian di Lembang Permasyarakatan (Lapas),” ujarnya, Rabu (15/11/23).

Kepala Program Studi Kesejahteraan Sosial USU ini menuturkan, Lapas di Indonesia sudah dari waktu mengalami masalah tersebut. “Lapas itu dari waktu ke waktu, mungkin dari puluhan tahun. Bagaimana permainan di dalam. Ya mohon maaf lah kan, awak aja mau berkunjung kadang-kadang harus nyogok dulu,” katanya.

Baca Juga : Lapas Tanjung Gusta Persilahkan Polisi Amankan Napi yang Kendalikan Narkoba

Agus Suriadi mengatakan, napi yang memiliki uang bisa membeli fasilitas di dalam lapas. Bahkan, di dalam lapas sudah tidak ada proses pembinaan. Maka dari itu, kata dia, jika terjadi hal-hal seperti ini sudah tidak pernah dianggap sesuatu hal baru.

“Jadi jangan heran kemudian bertahun-tahun lapas itu diduga menjadi sentral produksi narkoba, peredaran, semua bebas kok, petugas lapas juga jual pulsa. Kemudian kalau saya mau makan enak sebagai narapidana di sana, saya harus bayar,” ucapnya.

Agus Suriadi menyebutkan, proses pembinaan napi sangat dimengerti oleh para petugas lapas. Namun, sangat disayangkan karena prakteknya di lapangan sangat jauh dari harapan.

“Konsep yang namanya pembinaan itu seperti apa. Kalau ditanya paham orang lapas, ya paham itu. Tetapi kan praktek di dalamnya yang berbeda,” ungkapnya.

Agus Surdiadi menjelaskan, menaikkan kesejahteraan petugas lapas tidak menjadi jaminan untuk melakukan tugas dengan baik. “Tidak juga, apalagi sekarang kan yang menjadi tolak ukur keberhasilan seseorang itu di mata masyarakat umum itu materi,” terangnya.

Baca Juga : Napi Dalam Lapas Kendalikan Narkoba, Polda Sumut: Tanya ke Lapas

Kata Suriadi, masyarakat saat itu tidak mempermasalahkan darimana materi itu didapati oleh seseorang. Namun, yang dilihat hanya bentuk wujud dari materi itu sendiri.

“Bayangkan lah nanti misalnya, aparat. Petugas lapas kan, dia punya mobil. Orang tidak beranggapan mobilnya dari mana, bagus kali ternyata kerjaannya, dia sukses. Padahal hasil yang didapat itu semua entah darimana,” tukasnya. (matius/hm24)

Related Articles

Latest Articles