Medan, MISTAR.ID
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi fenomena kemarau kering (El Nino) akan terjadi di Indonesia sejak bulan Juli hingga Agustus 2023. Kondisi itu pun dikhawatirkan dapat memicu kekeringan hingga kebakaran hutan.
Untuk Kota Medan, sampai saat ini belum ada instruksi langsung dari BMKG terkait apakah wilayah Sumatera Utara, khususnya Medan akan terdampak El Nino.
“Sejauh ini belum ada instruksi langsung, namun kita tetap siapsiaga apabila nanti El Nino memang berdampak di Kota Medan,” ucap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, M Husni saat dikonfirmasi Mistar, Kamis (22/6/23).
Baca juga : Fenomena El Nino dan IOD Picu Kekeringan di Indonesia saat Musim Kemarau
Adapun bentuk siap siaga yang dilakukan, kata Husni, pihaknya telah mendirikan posko-posko untuk masyarakat bila El Nino terjadi dan sangat berdampak terhadap masyarakat.
“Petugas kita stand by 24 jam melakukan pemantauan dan analisis lingkungan. Kita juga terus berkoordinasi dengan BMKG serta OPD terkait dalam mengantisipasi bila nanti terjadi El Nino,” jelasnya.
Saat disinggung apakah BPBD Kota Medan memiliki anggaran khusus dalam menananai El Nino nantinya, Husni menyebut bahwa sampinsaat ini belum ada.
Baca juga : Hadapi Fenomena El Nino, BMKG Imbau Masyarakat Lakukan Langkah Ini
“Meski tidak ada anggaran khusus, Pemko Medan kan memiliki Dana Tidak Terduga (DTT). Apabila memang Ek Nino terjadi dan berstatus bencana, tentu dana itu bisa digunakan,” sebutnya.
Lanjut dikatakan Husni, saat ini seluruh OPD Pemko Medan yang tergabung dalam Tim Pengendalian Bencana juga terus berkoordinasi.
“Kalau memang terjadi, kita harap El Nino tidak terlalu berdampak. Yang jelas semua tim akan bekerja maksimal dalam menghadapi fenomena El Nino yang diprediksi akan terjadi pada Juli-Agustus,” tutup mantan Kadispenda Kota Medan ini. (rahmad/hm18)