Bakhrul menambahkan permasalahan muncul ketika kasus KDRT seringkali dipolitisasi, terutama dalam ranah hukum, yang cenderung melihatnya dari perspektif fisik.
Ia berpendapat bahwa kekerasan psikis dan akar masalah konflik seringkali kurang ditelisik dalam penanganan hukum.
Analisisnya membahas pentingnya fokus pada pencegahan KDRT daripada hanya penegakan hukum semata. Antropolog Unimed itu menekankan, pencegahan hukum yang lebih baik dapat meminimalkan kasus KDRT.
Baca juga : Lonjakan Kasus KDRT di Medan, Ini Analisis Dosen Antropologi
“Menurut saya bahwa statistik kenaikan kasus KDRT seharusnya menjadi alarm untuk meningkatkan upaya pencegahan,” jelasnya.
Dalam upaya penyelesaian KDRT, Dr Bakhrul Khair Amal memandang bahwa mediasi menjadi solusi yang lebih efektif daripada penyelesaian hukum.
Mediasi melibatkan komitmen, konsensus, dan kesepakatan dari kedua belah pihak untuk mencegah KDRT di masa depan.
