14.4 C
New York
Saturday, May 4, 2024

Mengintip Pasar Tumpah di Jalan Purwo Delitua, Hadir Penuhi Kebutuhan Rumah Tangga

Medan, MISTAR.ID

Di tengah kemajuan zaman saat ini, keberadaan pekan (pasar tumpah) mungkin sudah tidak ada lagi di tengah-tengah kota. Namun, jika kita jalan-jalan ke kawasan Delitua, tak sulit untuk menemukan pekan yang biasanya buka di hari-hari tertentu tersebut.

Mistar menyambangi kawasan Jalan Purwo, Kecamatan Delitua, Kabupaten Deli Serdang sepekan terakhir, menemukan tiga pasar tumpah yang ada di jalan yang menghubungkan wilayah Marendal dan perbatasan Kecamatan Medan Johor tersebut.

Di jalan sepanjang lebih kurang 4 km itu terdapat tiga pasar tumpah. Dalam sepekan, pasar itu beroperasi pada hari Senin, Selasa dan Kamis. Posisinya pun berbeda-beda.

Baca Juga:Pekan Ini, Pasar Keuangan Diprediksi Akan Penuh Kejutan

Untuk hari Senin, pedagang menggelar dagangannya di Desa Kedai Durian. Selasa pekan akan beroperasi di Desa Mekar Sari. Sementara hari Kamis pasar tumpah digelar di Desa Suka Makmur.

Tiga pasar yang buka pada sore hingga malam hari itu posisinya ada di Jalan Purwo Delitua. Berbagai kebutuhan rumah tangga bisa didapatkan di pasar tersebut, mulai dari ikan, sayur-mayur, bumbu-bumbu kebutuhan makanan, hingga peralatan rumah tangga lainnya.

Amelya (24) warga Jalan Purwo mengatakan, pekan ini sudah ada sejak beberapa tahun terakhir. Pedagang dari berbagai penjuru hadir menjajakan barang dagangannya di pasar tersebut.

“Merasa terbantu iya. Kita gak perlu jauh-jauh untuk mencari kebutuhan dapur,” ujarnya, Jumat (17/2/23).

Wanita berhijab yang biasa disapa Amel itu mengatakan, suasana di sekitar tempat tinggalnya pun menjadi ramai, semenjak adanya pekan (pasar tumpah).

“Suasananya jadi ramai, seperti pasar malam,” ucapnya.

Keberadaan pekan (pasar tumpah) memang menjadi magnet tersendiri bagi para pedagang untuk membuka lapak dagangan. Iwan pedagang ikan basah misalnya. Dia selalu meraup keuntungan ketika menggelar lapak dagangan di tiga pekan yang ada di kawasan padat penduduk tersebut.

“Lumayanlah bang. Ibu-ibu banyak yang beli ikan, udang dan kepiting dari kita,” katanya.

Iwan yang merupakan warga Namorambe itu mengatakan, hari penuh keberuntungan kadang tak selalu berpihak kepadanya. Ada kalanya barang dagangannya tak habis terjual, meski pasar sudah memasuki tanda-tanda tutup.

“Mungkin bosan makan ikan, pelanggan kita beralih ke menu makanan lain,” ucapnya.

Baca Juga:Judi Tembak Ikan di Pekan Jumat Percut Beroperasi Kembali, Warga Minta Polda Sumut Turun Tangan

Bikin Macet

Keberadaan pekan yang ada di sepanjang Jalan Purwo Delitua ternyata dikeluhkan para pengguna jalan. Sebab, tak sedikit pedagang menggelar dagangannya hingga ke badan jalan.

“Susah melintas jadinya. Padahal dulu gak seramai ini,” keluh Indra, salah seorang pengendara motor yang sehari-hari melintas di kawasan itu.

Ayah dua anak tersebut berharap pemangku kepentingan yang ada ada di Kecamatan Delitua bisa menertibkan posisi lapak para pedagang, agar jalan kembali optimal digunakan.

“Kalau jalan lancar kan enak jadinya. Dibuat tempat parkir khusus untuk para pembeli,” sarannya.

Sekadar informasi Jalan Purwo adalah jalur alternatif meliputi tiga desa, sehingga setiap pagi dan sore selalu padat kendaraan. Selain jalur alternatif, Jalan Purwo juga merupakan jalur perdagangan dan perekonomian bagi masyarakat.

Selain pekan (pasar tumpah), kawasan itu juga dikenal masyarakat dengan sebutan Jalan Kuliner. Hal itu dikarenakan banyak warga yang berjualan aneka panganan instan siap saji, sayuran dan lauk pauk baik yang sudah dimasak dan yang masih segar. (ial/hm12)

Related Articles

Latest Articles