13.7 C
New York
Saturday, May 4, 2024

Medan Sumbang Covid-19 Terbanyak, Dinkes: Pemko Tak Bisa Kerja Sendiri

Medan, MISTAR.ID

Delapan kabupaten-kota di Provinsi Sumatera Utara (Provsu) menyumbang 115 kasus baru terkonfirmasi Covid-19 yang dilakukan melalui hasil pemeriksaan swab PCR. Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Provsu dr Aris Yudhariansyah menyebutkan, delapan kabupaten-kota misalnya Medan, Deli Serdang, Padangsidimpuan, Padang Lawas, Tapanuli Utara, Pakpak Bhara, Karo dan Dairi.

Terbanyak adalah Medan sebanyak 34 orang, Deli Serdang 19 orang, Padangsidimpuan dan Padang Lawas 13 orang, Tapanuli Utara 11 orang, Pakpak Bharat sembilan orang, Karo dan Dairi delapan orang. Dengan bertambahnya seratusan kasus baru itu, total akumulasi Covid-19 di Sumatera Utara mencapai 33.141. “Kini total akumulasi kasus Covid-19 33.141 kasus,” ungkapnya, Jumat (11/6/21).

Sementara untuk data kesembuhan, ada penambahan sebanyak 103 orang. Terbanyak dari Medan sebanyak 29 orang, Deli Serdang 27 orang, Serdang Bedagai 13 orang, Pakpak Bharat 12 orang, Padang Lawas sembilan orang, Karo delapan orang, Dairi empat orang dan Toba satu orang. “Sehingga kini sudah terdapat 29.502 warga Sumut yang sembuh dari Covid-19,” jelasnya.

Baca Juga:Vaksinasi Massal di Medan, 1.000 Pra-Lansia Divaksin Covid-19

Terakhir, untuk kasus kematian, Aris mengakui ada penambahan sebanyak enam orang dari tiga kabupaten-kota. Masing-masing dari Medan tiga orang, Padang Lawas dua orang dan Pakpak Bharat satu orang, sehingga total keseluruhannya naik menjadi 1.092 orang.

“Dari perkembangan kasus tersebut, maka kasus aktif Covid-19 Sumut turut mengalami peningkatan menjadi 2.547 orang,” terangnya.

Menyikapi Medan masuk zona merah atau risiko tinggi penyebaran Covid-19, Sekretaris Dinas Kesehatan Medan drg Irma Suryani mengatakan, bahwasanya dari sisi pengendalian pemerintah sebetulnya sudah berupaya. Hanya saja pemerintah tidak bisa berperan sendiri, melainkan masyarakat harus turut perduli.

Baca Juga:Persiapan PTM, 2.390 Guru dan Tendik Siantar Divaksinasi Massal

“Kalau kita tidak bahu membahu, akan berada dalam pusaran ini terus, dan kita nggak akan pernah bisa bangkit,” ujarnya.

Selain itu, capaian vaksinasi juga sangat mempengaruhi zonasi risiko Covid-19. Sebab kata dia, apabila herd immunity di masyarakat sudah ada, maka kekebalan akan virus Covid-19 juga akan lebih cepat terbangun. “Jadi ada sinkronisasinya, karena vaksinasi kan ada kaitannya dengan antibodi,” ujarnya.

Oleh karena itu, cakupan vaksinasi harus terus dikembangkan dan masyarakat yang belum sadar akan virus ini harus semakin dipersempit. (saut/hm12)

Related Articles

Latest Articles