Medan, MISTAR.ID
Belasan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Medan berdemo di bundaran Kantor Pos Lapangan Merdeka, Kamis (30/7/20). Mereka menuntut digratiskannya biaya pendidikan khususnya selama pandemi.
Dalam aksinya, pengunjukrasa mengecam praktek-praktek liberalisasi dan kapitalisasi didalam dunia pendidikan. Akibatnya, biaya pendidikan menjadi mahal.
“Yang paling parahnya lagi, di tengah kesulitan ekonomi karena pandemi, pelajar dan mahasiswa tetap dipaksa untuk membayar SPP secara full,” teriak orator.
Baca juga: Unjukrasa BEM Seluruh Indonesia Tuntaskan Pelanggaran HAM
Hal ini menurut mahasiswa harus diakhiri. Biaya pendidikan yang mahal akan menyebabkan orang miskin tidak mampu membayar. Terlebih lagi saat pandemi ini, banyak yang putus sekolah karena orangtuanya kehilangan pekerjaan atau penghasilan. “Gratiskan biaya pendidikan selama pandemi,” tegas mereka.
Baca juga: Unjuk Rasa Mahasiswa Di Medan Dibubar Paksa
Selain menuntut pendidikan gratis, mahasiswa juga menyatakan menolak pengesahan RUU
Omnibus Law RUU Cipta Kerja.
Mereka mengecam DPR RI yang menurut mereka diam-diam meneruskan pembahasan RUU kontroversial itu. “Pada 16 Juli DPR RI mengadakan rapat terkait Omnibus Law. Padahal selama masa reses tidak boleh ada rapat atau sidang, tapi DPR ngotot untuk membahasnya. Ini membuktikan bahwa pemerintah telah gagal dalam penanganan Covid-19 dan gagal mensejahterakan rakyat,” kata orator aksi.
RUU Cipta Kerja menurut pengunjukrasa, akan sangat berpihak kepada pengusaha dan menindak buruh. Buruh dan pekerja akan dihadapkan dengan upah murah, jaminan sosial yang dihilangkan, PHK massal dan penghapusan batasan kontrak sehingga buruh bisa dikontrak seumur hidup tanpa kepastian. (Iskandar/hm06)
