Medan, MISTAR.ID
Pengerjaan galian drainase di sejumlah bahu jalan di Medan menyisakan protes warga. Lubang bekas galian menganga mengancam keselamatan warga. Hal ini menjadi sorotan banyak pihak, termasuk Founder Ethics Of Care Farid Wajdi.
“Termasuk material tanah galian yang dibiarkan begitu saja tanpa mengembalikannya kembali kepada kondisi semula,” ujar Farid Wajdi kepada Mistar.id, Jumat (8/9/23).
Farid menyebutkan, bahwa sepatutnya warga diberikan informasi masa proses waktu dan dampak serta kompensasi dari akses galian tersebut.
Baca juga:Â Tanah Galian C Masuk ke Rumah Warga, Camat Lapor ke Polres Hingga Pangdam
“Banyak dan sudah lama proses galian drainase yang dibiarkan seperti itu. Dan yang terkini, seperti apa yang dialami warga Jalan Perjuangan, Kota Medan. Seperti sudah menjadi tradisi,” ucap Farid Wajdi.
Dikatakannya juga, galian yang dibiarkan menganga begitu saja serta berantakan tanpa adanya perbaikan. Padahal semestinya sebagai pekerja proyek lebih teliti dan jangan meninggalkan masalah baru bagi warga.
“Selain merusak bahu jalan, keberadaan bekas galian yang tidak rapi cukup mengganggu pengguna jalan. akibatnya banyak material galian yang memakan bahu jalan,” sebutnya.
Baca juga:Â Diprotes Warga, Kontraktor Bersihkan Material Galian Proyek Draenase di Jalan Jawa
Disampaikannya juga, galian drainase juga telah merambah ke dampak rusaknya rumah warga dan usaha warga terbengkalai.
“Ini jelas sudah membahayakan dan merugikan,” tegasnya. (Saferius/hm21).
