Thursday, May 29, 2025
home_banner_first
MEDAN

Ketua PPIH Embarkasi Medan Ingatkan Calhaj Jaga Perilaku di Arafah

journalist-avatar-top
Rabu, 28 Mei 2025 12.07
ketua_ppih_embarkasi_medan_ingatkan_calhaj_jaga_perilaku_di_arafah

Sebanyak 358 jemaah asal Padang Lawas Utara, Kota Sibolga, dan Kota Medan tiba di Embarkasi Medan, Rabu (28/5/2025). Mereka tergabung dalam kloter 23 dan dijadwalkan bertolak ke Tanah Suci pada Kamis (29/5/2025). (f:amita/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Sebanyak 358 jemaah calon haji (calhaj) asal Kabupaten Padang Lawas Utara, Kota Sibolga, dan Kota Medan yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 23 diingatkan untuk menjaga perilaku selama di Tanah Suci, terutama saat tiba di Arafah.

Hal ini disampaikan Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Medan, Ahmad Qosbi, saat menyambut jemaah di Embarkasi Medan pada Rabu (28/5/2025). Jemaah dijadwalkan bertolak ke Tanah Suci pada Kamis (29/5/2025) pukul 11.55 WIB.

“Di Arafah nanti, jangan lakukan dosa sekecil apa pun. Bahkan mengambil jeruk yang bukan jatahnya, itu sudah dianggap pelanggaran. Kalau di rumah terbiasa membawa pulang kue dari wirid, di sana jangan dilakukan,” katanya.

Qosbi juga menekankan pentingnya menunaikan ibadah haji dengan hati yang tulus dan pikiran yang bersih, seolah-olah ini adalah kesempatan terakhir.

“Anggap ini haji terakhir. Jika ingin berhaji lagi, bisa mendaftar 10 tahun ke depan, dan itu pun harus menunggu 40 tahun. Kalau sekarang usia 50 tahun, maka berangkat lagi di usia 100 tahun,” ujarnya sambil menyadarkan jemaah akan pentingnya memanfaatkan momen ini sebaik-baiknya.

Menandai awal bulan Zulhijah, Qosbi menyampaikan bahwa Rabu (28/5/2025) telah ditetapkan sebagai 1 Zulhijah, sehingga Hari Raya Iduladha akan jatuh pada 9 Juni 2025.

Ia pun berharap tahun ini menjadi haji akbar, yang diyakini memiliki keutamaan pahala 70 kali lipat lebih besar.

Sebagai bagian dari persiapan keberangkatan, Qosbi juga mengingatkan jemaah agar langsung mengenakan kain ihram saat memasuki aula embarkasi. Hal ini demi mempercepat proses perjalanan menuju Jeddah.

“Kalau belum pakai ihram, kita bisa terlambat hingga 5 jam. Padahal perjalanan seharusnya hanya 2 hingga 3 jam,” katanya.

Ia juga menekankan kedisiplinan dalam pembagian konsumsi, agar jemaah tidak saling mengambil hak orang lain. “Satu orang hanya satu porsi nasi, satu botol air, dan satu buah. Jangan berlebihan,” tuturnya.

(amita/hm25)

REPORTER: