Medan, MISTAR.ID
Pemerintah Kota Medan masih terus melakukan berbagai upaya dalam mewujudkan ‘Medan Tanpa Banjir’. Perbaikan drainase saat ini tengah dilakukan secara serentak di 21 kecamatan di Kota Medan.
Wakil Wali Kota Aulia Rachman mengatakan, langkah-langkah yang tengah dilakukan Wali Kota Bobby Nasution dalam mengatasi persoalan banjir dengan pemasangan u-ditch sudah cukup baik atau linier.
“Perbaikan dari parit sekunder, premier dan tersier sudah dilakukan secara masif. Hanya saja kendala kita di sungai. Kita harus lihat juga elevasi antara Kota Medan dan laut di Belawan, berapa ketinggiannya. Kalau kita hitung-hitung, dari titik nol Kota Medan sampai ke laut Belawan gak lebih dari pada dua meter saja ketinggiannya,” kata Aulia, saat ditemui Mistar, Rabu (13/9/23).
Baca Juga:Â Korban Banjir Bandang Libya Tembus 2.300 Orang, Penampakan Air Seperti Tsunami
Aulia menjelaskan, Kota Medan merupakan kawasan hilir dari perjalanan air yang ada di hulu sungai-sungai yang melintas.
Ia mencontohkan, beberapa kali hujan deras di kawasan pegunungan dan Kota Medan tidak hujan, maka genangan air di sini hanya sebentar dan kemudian mengering setelah mengalir ke laut.
“Kalau dua wilayah ini hujan deras (kawasan gunung dan Kota Medan), di situlah yang menjadi permasalahan besar bagi Pemko Medan. Oleh sebab itu, Pak Wali terus berkoordinasi dengan BWSS (Balai Wilayah Sungai Sumatera) II agar normalisasi sungai berjalan,” katanya.
Baca Juga:Â Korban Banjir Bandang Libya Tembus 2.300 Orang, Penampakan Air Seperti Tsunami
Aulia juga mengakui bahwa kerja BWSS II tidak mudah. Sebab, BWSS II memikirkan permasalahan yang ada di seluruh wilayah administratifnya.
“Kita juga tengah mengerjakan pembuatan Bendungan Lau Simeme. Kalau ini sudah selesai, ada dampak positif yang didapat Pemko Medan. Karena siapapun wali kotanya kalau normalisasi sungai tidak dibenahi, gak ada bendungan dan sistem drainase (parit) yang bagus, gak akan sanggup menampung debit air kiriman dari hulu,” pungkasnya. (Rahmad/hm22)
