15.2 C
New York
Thursday, May 16, 2024

Kepala BKKBN Sumut Dikukuhkan, Edy Harapkan Penurunan Angka Stunting

Medan, MISTAR.ID

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi mengukuhkan Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional  (BKKBN) yang baru, Munawar Ibrahim S menggantikan Muhammad Irzal yang dilantik pada 14 Februari 2022 lalu.

Dikatakan Edy, menjadi Kepala BKKBN ini tugasnya menjaga pertumbuhan penduduk. Namun kenyataannya, itu tidak terjaga di tangan Irzal.

“Karena kenyataannya dari 0,9 persen angka pertumbuhan sekarang sudah 1,10 persen. Berarti tak bisa dijaga itu, tugasnya tak kena,” beber Edy usai melakukan pelantikan di Aula Tengku Rizal Nurdin, Kota Medan, pada Selasa (11/7/23).

Baca juga: BKKBN Catat 1.166.929 Keluarga di Sumut Berisiko Stunting, Ijeck Minta Pemda Tingkatkan Peran

Sementara itu, berbicara stunting dijabarkan Edy, saat ini telah menurun di Provinsi Sumatera Utara. Tercatat untuk capaian di tahun 2022 sudah 21 persen yang sebelumnya di angka 43 persen.

“Angka 21 persen ini masih tinggi. Kalau kita lihat pada persoalan stunting ini bila dibandingkan dari 100 orang hampir 50 persen stunting. Berarti ada yang salah kita. Padahal ada Puskesmas. Ada setiap saat Kepala Dinas Kesehatan mengeluarkan susu anak, makanan-makanan, vitamin dan segala macam, tapi mana,” jelasnya.

Untuk itu, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) dikatakan Edy, terus berusaha menekan angka stunting ini. Walaupun berat, namun Edy berharap bisa sampai zero (nol) persen, yang artinya tidak ada stunting lagi.

Baca juga: Harganas ke-30, Pemerintah Masih Fokus Penurunan Angka Stunting

Meski hari ini masih ada stunting, hal ini menurut Edy, karena kurang gizi. Juga di awal menikah masih terlalu muda, sehingga masih harus ada pembedah perbaikan lagi.

“Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)yang dulu kita sebut LKMD, ada Babinsa dan Bhabinkamtibmas di situ. Selain itu ada Kepala Desa (Kades). Nah, Kades itu sudah dapat uang dari pemerintah. Kita-kita ini kan dari desa. Dari desa ini kan harus bibit-bibit unggul. Sehingga nanti kedepan gubernur-gubernur dan wartawan-wartawan yang akan datang semua harus berbuat untuk perubahan,” terangnya.

Terkait pengendalian manusia saat ini dikatakan Edy, berjalan sesuai yang sudah didesain. Disebutkan, dari mulai laki-laki dan perempuan yang menikah, harus jelas usianya. Lalu setelah menikah, maka kehamilannya diatur.

Baca juga: USU Raih Penghargaan Perguruan Tinggi Peduli Kependudukan dari BKKBN

“Makanya, kita optimis bisa mencapai target stunting 14 persen di  2024 apabila semua jalan dengan baik. Makanan cukup, begitu juga dokter dan Puskesmas,” pungkasnya. (anita/hm16)

Related Articles

Latest Articles