“Indonesia hanya berayun di antara sosialisme dan kapitalisme yang jelas dan pada zaman Joko Widodo Indonesia benar-benar ditelan oleh neoliberalisme,” Jelasnya.
ia juga menyinggung terkait pasal 33 dan pasal 34 serta 27 ayat (2) Undang-undang Dasar 1945 yang diabaikan oleh pemerintah. Hingga pemerintahan terus bergaya memberikan hadiah, namun akhirnya memperbesar peluang pemiskinan rakyat.
“Memang pemerintahan terus bergaya sinterklas, namun akhirnya memperbesar peluang pemiskinan rakyat. Selama ini narasi ekonomi kerakyatan adalah kemunafikan nasional. Begitu juga doktrin trisakti Bung Karno,” ucapnya.
Baca juga : Prediksi Debat Cawapres, Pengamat: Jokowi Akan Terus Disebut
Terkait potensi tema yang diusung, menurut Shohibul, cawapres dari nomor urut 1 dan nomor urut 3 yang memiliki pemahaman yang baik.
“Diantara 6 orang yang ada dalam rivalitas Pilpres 2024, hanya Muhaimin dan Mahfud yang memahami itu dengan baik,” tandasnya. (khairul/hm18)
