13.7 C
New York
Sunday, May 12, 2024

Ini Penjelasan Pelatih Biliar Sumut, yang Diusir Gubsu Gara-gara Tak Tepuk Tangan

Medan, MISTAR.ID

Pelatih Cabang Olahraga (Cabor) Biliar Khoiruddin Aritonang angkat bicara perihal dirinya diusir oleh Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi saat pemberian tali asih bagi atlet dan pelatih berprestasi pada PON XX Papua di Aula Tengku Rizal Nurdin Rumah Dinas Gubernur, Senin (27/12/21).

“Saya pun bingung kenapa dipanggil Gubernur ke atas podium, mempertanyakan kenapa tidak tepuk tangan, saat dia berbicara. Saya bingung, apa yang harus saya tepuk tangankan,” ujar pria yang akrab disapa Choki itu saat dikonfirmasi, Selasa (28/12/21).

Choki kemudian mempertanyakan kenapa harus diwajibkan para pelatih, atlet dan orang yang hadir dalam acara itu untuk teluk tangan saat mantan Ketua Umum PSSI tersebut memberikan semangat dan motivasi. Bahkan, Choki menilai apa yang disampaikan oleh Gubernur Edy biasa saja.

Baca juga:Tak Beri Tepuk Tangan, Gubernur Usir Pelatih Biliar saat Pemberian Tali Asih Atlit PON

“Bukan ada program spektakuler dia lakukan saat bicara di situ. Kecuali ada program spektakuler yang dimunculkan, aku tidak tepuk tangan, wajar lah Gubernur tersinggung,” ucapnya.

Choki lalu membantah keras informasi dan kabar beredar dirinya ditegur oleh mantan Pangkostrad tersebut karena tertidur saat acara berlangsung.

“Enggak, tidak ada tertidur aku, sumpah Demi Allah aku tidak tertidur. Aku dengarkan dia (Gubernur Edy) saat berbicara.Diberitakan tertidur dan diusir, itu tidak benar. Sadis kali fitnahnya,” kata Choki.

Dalam acara tersebut, Choki mengungkapkan bukan dirinya saja yang dimaki-maki oleh Gubernur Edy. Dari Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumut Ardan Noor dan Ketua KONI Sumut, Jhon Ismadi Lubis juga ikut dipermalukan di hadapan orang yang hadir dalam acara itu.

“Dimaki-maki orang di dalam itu. Bukan aku saja dimaki. Kadispora paok (bodoh) kau. Ketua KONI disuruhnya semir rambutnya. Nyanyi kelen (atlet) olahraga jaya. Apanya yang jaya,” ucap Choki menirukan apa yang disampaikan Edy.

Choki menyesalkan sikap dari Edy Rahmayadi yang seharusnya menjadi sosok pemimpin panutan. Hal itu, kata Choki, akan mempermalukan dirinya sendiri sebagai pemimpin tertinggi di Sumatera Utara ini.

“Maksud saya Gubernur jangan lah seperti itu. Kita sudah paham tipikal dia. Baru kali ini lihat pemimpin, orang tidak tepuk tangan (saat) dia cakap, dia marah,” tukasnya.

Menurut Choki, dia sempat emosi saat diperlakukan seperti itu oleh Gubernur Sumut. Selain dimaki, dia juga sempat dijewer kupingnya. Choki kemudian lebih memilih turun dari atas podium dan keluar dari aula tersebut.

“Saya keluar karena dimakinya. Sontoloyo kau, katanya. Tapi tidak enak juga dipermalukan di depan umum. Kita menjaga, dia orang tua kita. Ya sudah lah, tidak usah lah begini (melawan),” ucap Choki yang sudah menjadi pelatih cabang olahraga Biliar sejak tahun 2018 tersebut.

Baca juga:Tak Hadir dalam Kungker Gubernur, Kadis Koperasi Siantar Siap Dicopot

Sebelumnya, aksi Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi kembali viral di media sosial. Kali ini, mantan Pangkostrad tersebut mengusir pelatih biliar Khoiruddin Aritonang saat penyerahan bonus.

Video aksi mengusir pelatih biliar Kontingen asal Sumut itu beredar di grup What’s App kalangan wartawan di Kota Medan. Dalam video berdurasi 2 menit dan 59 detik, terlihat Edy memberikan motivasi kepada para atlet.

“Kalau sudah jaya Sumatera Utara ini, mau kau ambil semua, ambil,” ucap Edy disambut dengan tepuk tangan.

Mantan Ketua PSSI itu sempat memanggil Choki. Karena tidak ikut tepuk tangan, Edy memanggil dirinya naik ke atas podium.

“Yang pakai kupluk itu siapa? Kenapa enggak tepuk tangan,” sebut Edy sembari menunjuk ke arah Choki.

Choki berdiri dari kursinya dan maju ke depan. Ia sempat berada di samping Gubernur Edy. Edy kemudian bertanya kepada pelatih dari atlet mana.

“Atlet apa kau,” tanya mantan Pangdam I Bukit Barisan kepada Choki.

Choki kemudian menjawab bahwa dia pelatih biliar. “Tak cocok jadi pelatih ini,” ungkap Edy.

Kemudian, Edy juga menjewer kuping pelatih itu. Aksi orang nomor satu di Sumut itu, disambut gelak tawa yang hadir dalam acara tersebut. Dinilai mempermalukan dirinya, Choki turun podium dan meningal Edy berlalu begitu saja. Sontak Gubernur Edy tampak emosi dengan nada disampaikan.

“Sudah, pulang. Tak usah dipakai lagi. Kau langsung keluar. Tak usah lagi di sini,” cetus Edy.

Baca juga:Gubernur Edy Minta Konferensi PWI Sumut Berlangsung Fair

Edy juga menginstruksikan Dispora Sumut dan KONI Sumut untuk mengevaluasi pelatih tersebut.

“Evaluasi. Kadispora, Ketua KONI. Yang tak pantas, tak usah (dipakai lagi),” sebut Edy.

Edy juga mempersilakan kepada atlet yang ingin mengikuti Choki keluar dari rumah dinas Gubernur.”Yang tak mau, berdiri, keluar,” kata Edy. (ial/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles