Hairani juga menjelaskan, akses lain agar masyarakat terus membaca ialah Perpustakaan Keliling, dengan adanya target kunjungan selama satu bulan. Termasuk daerah-daerah pinggiran di seluruh Kota Medan.
“Kalau untuk Perpustakaan Keliling, kita ada 56 titik yang harus dikunjungi selama sebulan. Termasuk daerah-daerah pinggiran Kota Medan. Ada sekitar 4-5 unit yang beroperasi setiap hari Senin-Kamis,” imbuh wanita yang mengenakan kacamata berantai ini kepada mistar.id.
Baca juga: Era Digitalisasi, Animo Pembaca Masih Tinggi di Perpustakaan
Sementara itu, untuk program wakaf buku sampai saat ini masih berjalan hingga akhir tahun 2023. Nantinya buku tersebut akan disumbangkan kembali ke Taman Baca Masyarakat (TBM) yang membutuhkan dan tidak ada penargetan buku.
“Wakaf buku akan terus berjalan hingga akhir tahun 2023, wakaf ini dimulai saat acara Gebyar Literasi 2023 kemarin. Saat ini kurang lebih sudah ada 100 judul buku, namun belum kami pastikan TBM mana yang akan diinventariskan,” tambahnya. (Dinda/hm20)