Sedangkan penyesuaian HET yang ditunda justru membuat ritel modern tidak mampu berjualan beras. Karena harga beras di pasar di atas HET.
“Alhasil muncul kepanikan baru bahwa beras mengalami kelangkaan, karena tidak tersedia di ritel modern. Nah, lagi-lagi pemerintah yang dinilai tidak kredibel disitu. Jadi memang gaya komunikasi dan pola kebijakan pemerintah ini perlu diperbaiki,” tandas Gunawan.
Karena tidak semua masyarakat itu bisa memahami substansi dari suatu persoalan nasional. Mereka hanya membandingkan ucapan dengan realita.
Baca juga : Sidak Pasar Jelang Ramadhan, Pemko Tanjungbalai Pastikan Harga Bahan Pokok Stabil
“Jadi perlu menggunakan gaya komunikasi yang membumi. Dan bukan hanya pada masalah beras, ada banyak masalah lain yang seharusnya bisa dikomunikasikan agar isu yang disampaikan dimengerti oleh masyarakat hingga ke akar rumput,” sebutnya.
Namun perlu dicamkan baik-baik, jangan sampai pernyataan pemerintah yang dinilai tidak kredibel justru karena memang ada kesalahan atau ketidaktahuan dari pemerintah.
“Misalkan salah dalam penyediaan data produksi tanaman padi. Kesalahan seperti itu bisa membuat kebijakan yang diambil pemerintah juga salah, dan jelas itu tidak kredibel dan berbahaya,” tegas Gunawan. (dinda/hm18)
