2.8 C
New York
Saturday, January 11, 2025

GPIB Immanuel, Gereja Tua Peninggalan Pemerintahan Belanda di Medan

Medan, MISTAR.ID

Suasana khidmat bercampur dengan nuansa pemerintahan Belanda tentu dirasakan ketika pertama sekali melihat sebuah Gereja yang terletak di Jalan Diponegoro, Kecamatan Medan Polonia.

Didominasi berwarna putih dengan arsitektur khas peninggalan zaman belanda juga mewarnai Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB) atau lebih dikenal GPIB Immanuel Medan.

Benar saja, GPIB Immanuel Medan merupakan salah satu dari warisan pemerintahan Belanda yang masih ada di Kota Medan. Gereja tersebut diceritakan dibangun atas ide para petinggi ekonomi politik kala itu.

“Sangat panjang sekali ceritanya, karena gereja ini kan berawal dari kehadiran VOC (Belanda) ketika pusat pemerintahan di Sumatera Timur pada waktu itu kan. Dan membuat medan ini menjadi kota tempat para petinggi-petinggi ekonomi politik,” ujar Pendeta Semuel Karinda kepada Mistar.id, Kamis (26/12/24).

Baca juga: Lukisan Raksasa Bunda Maria Hiasi Gereja Katolik Kristus Raja

Semuel mengatakan dari sejarah yang diketahuinya, gereja yang saat ini berada tepat di depan Kantor Gubernur Sumut tersebut memiliki sebutan Belanda di zamannya sebelum pada akhirnya berubah seperti saat ini.

“Pemerintah Belanda ingin bahwa untuk orang-orang Belanda yang datang ke Medan biar membuat sebuah gereja. Maka lahirlah gereja ini yang pada zaman itu namanya Indische Church (Gereja Indonesia) kalau sekarang gereja protestan di Indonesia,” tuturnya.

Meski begitu, Semuel mengatakan data asli dari gereja tersebut banyak yang luput. Meski begitu dirinya meyakini dari melihat kehadiran Belanda di Kota Medan, gereja tersebut dibangun pada awal tahun 1900-an.

“Kalau sejarah memang kita kehilangan data yang otentik tentang keadaan (gereja) ini. Ya tapi kita sebenarnya masih bisa melihat dari kehadiran pemerintah Belanda di Sumatera Utara ini mungkin yang tercantum pada kita sendiri melihat dari tahun 1900-an awal,” jelasnya.

Baca juga: Pemuda di Gereja Katedral Medan Buat Pohon Natal dari Bahan Daur Ulang

“Saya melihat kalau pemerintah Belanda datang di Sumatera Utara jauh-jauh hari sebelumnya gereja ini sudah ada sejak 1900-an. Bahkan bisa jadi sebelum tahun tersebut, kan dia sudah ada dipugarkan,” sambungnya.

Related Articles

Latest Articles