Monday, January 20, 2025
logo-mistar
Union
MEDAN

FGBSU Komitmen Perjuangkan Hak Siswa dan Guru di Sumut

journalist-avatar-top
By
Monday, January 20, 2025 13:05
90
fgbsu_komitmen_perjuangkan_hak_siswa_dan_guru_di_sumut

Ketua DPP FGBSU, Romi Nasution. (f:susan/mistar)

Indocafe

Medan, MISTAR.ID

Forum Guru Bersatu Sumatera Utara (FGBSU) berkomitmen untuk memperjuangkan siswa-siswi yang kurang mampu ataupun putus sekolah untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

Ketua DPP FGBSU, Romi Nasution, mengatakan bahwa pihaknya akan menjalin kolaborasi baik dengan pihak Dinas Pendidikan Sumut, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumut, dan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang).

“Selain itu, kita juga mau memperjuangkan hak GTT (Guru Tidak Tetap) bisa tuntas sampai tahun 2026. GTT biasanya diangkat jadi PPPK. Melalui edaran MenPAN-RB, disebutkan diperpanjang sampai 20 Januari 2025 ini untuk mendaftar ke tahap dua,” katanya kepada mistar.id, Senin (20/1/25).

Berdasarkan Siaran Pers BKN Nomor 004/RILIS/BKN/I/2025, pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2 yang sebelumnya berakhir di 15 Januari 2025, diperpanjang lagi hingga 20 Januari 2025.

Hal ini tertuang dalam Surat Kepala BKN Nomor 1291/B-KS.04.01/SD/K/2025 tanggal 15 Januari 2025 tentang Perpanjangan Pendaftaran Seleksi PPPK Tahap 2.

Lebih lanjut, Romi mengatakan pihaknya juga akan menjalin kerja sama dengan lembaga lainnya untuk membantu kompetensi guru diantaranya terkait pedagogik.

“Dan semua yang sesuai dengan kurikulum baru ini. Ada deep learning juga kan. Dan untuk jenjang SMA/SMK maupun SLB,” sebut Romi yang merupakan pengajar di salah satu SMKN di Medan.

Rencana lainnya yaitu mengadakan Olimpiade Pendidikan di tingkat SMA, SMK, dan SLB, serta Festival dan Lomba Seni Nasional (F2SN) yang dijadwalkan bertepatan dengan Hari Guru Nasional pada 25 November 2025.

"Kami berharap pelantikan yang dijadwalkan pada 3 Mei 2025 bisa menjadi momentum bagi kami untuk melaksanakan program-program ini dengan sukses," tutur Romi.

Program jangka panjang, sebut Romi, juga termasuk pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bagi para guru.

Romi menambahkan, banyak guru yang memiliki usaha sampingan, namun terkendala dalam hal izin usaha.

"Kami juga ingin membantu para guru untuk mendapatkan izin usaha, sehingga mereka bisa mengembangkan UMKM mereka, misalnya ada yang menjual produk seperti kerupuk dan lainnya," tutupnya. (susan/hm20)

journalist-avatar-bottomRedaktur Elfa Harahap

RELATED ARTICLES