Selain itu, manajemen RS juga telah menerbitkan Keputusan Dirut RSUP HAM tentang kebijakan pencegahan dan penanganan perundungan terhadap peserta didik di lingkungan RSUP HAM.
Langkah ini mencakup pembentukan tim pencegahan dan penanganan perundungan, penyediaan platform pengaduan perundungan online, serta pemberian sanksi kepada pelaku.
Jintang juga mengungkapkan bahwa RSUP HAM telah menjalin kerja sama dengan pimpinan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU), yang merupakan penyelenggara program pendidikan kedokteran di RSUP HAM.
Baca Juga: Atasi Intoleransi dan Perundungan Peserta Didik, Mendikbudristek Keluarkan Aturan Baru
“Kami telah menandatangani komitmen bersama untuk mencegah dan mengatasi perundungan. Semua peserta didik, staf pengajar, dan pegawai di RSUP HAM juga telah menandatangani komitmen yang sama,” ujar Jintang.
Oleh karena itu, Jintang berharap bahwa di masa depan, RSUP HAM akan terus berkoordinasi dengan pimpinan Fakultas Kedokteran USU serta lembaga pendidikan kesehatan lainnya untuk secara sistematis mencegah segala bentuk perundungan selama proses pendidikan di rumah sakit.
“Kami berharap momen ini akan menjadi momentum utama dalam usaha bersama untuk mencegah dan menghilangkan segala bentuk perundungan dalam pendidikan kedokteran dan pelayanan kesehatan di RSUP HAM, guna memberikan layanan kesehatan yang berkualitas dan terbaik bagi masyarakat,” tandasnya. (Anita/hm22)
