19.8 C
New York
Tuesday, May 28, 2024

Buka Muktamar IPM ke-XXIII di Medan, Jokowi: Kangen Saya Terobati

Medan, MISTAR.ID

Presiden Joko Widodo secara resmi  membuka gelaran Muktamar Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) ke XXIII di Kota Medan, pada Sabtu (19/8/23).

Pada kesempatan itu, Jokowi bersama Ketua Umum (Ketum) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono,  Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, Ketum PP IPM, Nashir Efendi dan Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Agussani, memukul alat musik tradisional Batak Toba, Taganing dari atas panggung, sebagai tanda dibukanya Muktamar di Gedung Serbaguna Jalan Willem Iskandar, Kota Medan.

Turut hadir, Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, Wali Kota Medan, Bobby Nasution, Bupati/Wali kota se-Sumut, unsur pimpinan pusat, wilayah dan daerah Muhammadiyah, Aisyiah, civitas akademika UMSU, Pemuda Muhammadiyah, Ortom serta 2.000 an pelajar tergabung dalam IPM se-Indonesia dan pelajar dari sekolah Muhammadiyah.

Baca juga: Wali Kota Medan Harap IPM Kompak Wujudkan Indonesia Emas 2045

Presiden dalam pidatonya mengatakan, bangga dan mencintai kader IPM dari Sabang sampai Merauke. Dirinya ingat memori bertemu dengan IPM pertama kali di Sidoarjo pada tahun 2008 saat muktamar ke 21.

“Saya ingat, bertemu langsung dengan IPM di Sidoarjo pada 2008. Jadi, kalau berapa, 4 atau 5 tahun ini baru bertemu, alhamdulillah bisa mengobati kangen saya kepada IPM. maka begitu ada undangan akan muktamar, Mas Nashir Efendi datang ke istana menyampaikan, maka di hari ini saya atur-atur waktu saya berangkat ke Afrika. Namun karena ada muktamar, maka berangkatnya saya undur besok (Minggu-red). Berangkatnya bukan dari Jakarta, tapi dari Kota Medan,” katanya disambut tepuk tangan undangan dan pelajar yang memenuhi gedung.

Presiden mengaku datang, karena kangen dan senang bertemu dengan pelajar. “Jujur saya sampaikan senang,” katanya.

Jokowi juga berpesan kepada pelajar Muhammadiyah agar mempelajari, menguasai dan mengembangkan teknologi digital, karena zaman sekarang adalah zamannya anak muda yang serba digital. Ini membuat generasi muda lebih unggul karena tumbuh di era digital (digital native).

Namun, Presiden meminta, agar memanfaatkan teknologi untuk kesejahteraan umat, sehingga menjadi generasi tangguh yang bukan hanya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), tetapi juga mempunyai budi pekerti luhur, memiliki moral yang baik, serta memperjuangkan kebenaran dan kemanusiaan.

Baca juga: Presiden Jokowi Dijadwalkan Buka Muktamar IPM di Medan, Panitia Matangkan Persiapan

“Tidak ada gunanya nilai sekolah 10, kalau moralnya 0 dan budi pekertinya tidak baik,” katanya.

Related Articles

Latest Articles