12.1 C
New York
Tuesday, May 14, 2024

Atasi Banjir, Pemko Perbaiki Pintu Kanal Medan Johor dan Tanggul Sungai Deli

Medan, MISTAR.ID

Guna maksimal dalam penanganan banjir, berbagai upaya terus dilakukan Wali Kota Medan, Bobby Nasution, termasuk berkolaborasi dengan Badan Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) II serta Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam merealisasikan program prioritasnya tersebut.

Salah satu upaya tersebut dengan melakukan perbaikan pintu kanal Medan Johor dan pembuatan tanggul di pinggir Sungai Deli. Sepeti diketahui, dalam beberapa tahun terakhir pintu kanal tersebut dalam kondisi rusak. Akibatnya, volume air yang masuk ke Sungai Deli tidak terbendung dan tidak bisa dibatasi, sementara air yang masuk ke kanal sangat minim dan mengakibatkan banjir.

“Tahun lalu sudah dianggarkan, tetapi karena proses pengadaannya makan waktu, dijanjikan Kementeriaan PUPR melalui BWSS II, pada bulan April atau semester pertama di tahun ini pintunya bisa datang dan dibangun,” ucap Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medan, Benny Iskandar di Kantor Wali Kota, Kamis (7/1/22) kemarin.

Baca juga: Pengendalian Banjir Medan, Bobby Tinjau Pemasangan U-Ditch di Karya Wisata

Dijelaskan Benny, dengan perbaikan ini, tutup-buka pintu kanal dapat dikendalikan. Kerusakan juga menyebabkan pintu kanal sulit untuk dibuka maupun ditutup. “Dengan bisa dikendalikannya tutup-buka pintu kanal ini, maka air yang masuk ke Sungai Deli akan lebih terkendali. Kalau terjadi kelebihan debit air akan dimasukkan ke kanal,” terangnya.

Menurut Benny Iskandar, tidak bisa dikendalikan tutup-buka pintu kanal ini menyebabkan tidak diketahuinya kondisi normal Sungai Deli. Karena itu diperlukan perbaikan sesegera mungkin.

“Setelah pintu kanal itu diperbaiki, baru dapat diketahui kondisi normal Sungai Deli. Kalau masih ada yang tergenang setelah perbaikan, maka itu adalah wilayah bantaran sungai,” sebutnya. Bantaran sungai merupakan daerah yang lebih rendah dari permukaan air normal. Dan memang, sebenarnya tidak boleh ada pemukiman di bantaran sungai.

“Untuk itu, maka akan dilakukan beberapa upaya lain yang anggaran sudah dialokasikan BWSS II, tapi secara terbatas. Pendekatannya melalui pembuatan turap atau retaining wall atau tanggul di pinggir Sungai Deli,” kata Benny Iskandar.

Baca juga: Korban Banjir Medan: Habis Semua Pak!

Lanjutnya, Pemko Medan dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Medan mempersiapkan langkah-langkah sosialisasi untuk konsolidasi lahan. Hal ini dilakukan agar warga di bantaran sungai bersedia pindah atau berubah menggunakan pola pemukiman vertikal.

“Anggaran ada di BWSS II. Kalau tidak salah, untuk pembuatan tanggul sekitar Rp18 miliar, sedang untuk pintu air kita belum ada informasi berapa anggarannya. Program pengendalian banjir ini juga merupakan tindaklanjut dan usulan dari Wali Kota Medan, Bobby Nasution,” ungkap Benny Iskandar.

Kemampuan Bobby Nasution dalam berkomunikasi untuk menjalin kolaborasi ini pun diakui oleh pengamat sosial Dadang Darmawan Pasaribu. Beberapa waktu lalu, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Medan Area menilai, salah satu kekuatan Bobby Nasution adalah kemampuan komunikasi yang baik, termasuk dengan pemerintah pusat.
“Kemampuan berkomunikasinya dengan baik memberikan hasil. Banyak komitmen yang diperoleh Kota Medan dari pemerintah pusat,” ucapnya. (rahmad/hm09)

Related Articles

Latest Articles