Warning Ngeri dari WHO: Warga Indonesia Jangan ke Eropa Dulu
warning ngeri dari who warga indonesia jangan ke eropa dulu
Jenewa, MISTAR.ID
Menurut data epidemiologi, secara global hampir 3 juta kasus kematian akibat Covid-19 tercatat pada pekan lalu. Ini 4% dibandingkan pekan sebelumnya.
Untuk itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan peringatan soal pandemi Covid-19 di seluruh dunia. Badan PBB itu menyebut jumlah kasus dan kematian Covid-19 telah mengalami peningkatan yang serius untuk pertama kalinya dalam dua bulan.
Mengutip CNBC International, dalam sebuah briefing, Kamis (28/10/21), WHO mengatakan kenaikan ini disumbang oleh wilayah Eropa. Kasus di Benua Biru itu naik 18% pada pekan lalu.
Baca Juga:WHO Belum Merekomendasi Vaksin Anak 12 Tahun ke Bawah
“Jumlah kasus dan kematian global yang dilaporkan dari Covid-19 sekarang meningkat untuk pertama kalinya dalam dua bulan, didorong oleh peningkatan berkelanjutan di Eropa yang melebihi penurunan di wilayah lain,” kata Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus.
“Ini adalah pengingat lain bahwa pandemi Covid-19 masih jauh dari selesai.” Covid telah melonjak tajam di Ceko dan Hongaria. Di mana rata-rata tujuh hari kasus membengkak lebih dari 100% dibandingkan pekan sebelumnya.
Sementara itu, data dari John Hopkins University mengatakan bahwa Kroasia, Denmark, Norwegia dan Polandia masing-masing mencatat peningkatan kasus rata-rata mingguan lebih dari 70%.
Baca Juga:WHO Sorot 7 Provinsi RI dengan Laju Covid Tinggi, Sumut Tidak Termasuk
Rusia melaporkan rekor tertinggi tujuh hari rata-rata lebih dari 35.800 kasus baru pada hari Selasa, 10% lebih tinggi dari minggu sebelumnya. Ukraina juga mengalami kenaikan 43% dalam rata-rata kasus per minggu bila dibandingkan dengan minggu sebelumnya.
Selain itu, WHO kembali memberikan peringatan mengenai mutasi Varian Delta Plus.Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis WHO untuk Covid, menyebut bahwa badan yang berpusat di Jenewa itu telah menemukan Delta Plus di 42 negara. Ia memperingatkan bahwa varian ini bisa saja bermutasi cepat di musim dingin.
“Memasuki bulan-bulan musim dingin, di mana orang cenderung menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan, di dekat, mungkin di ruangan di mana tidak ada ventilasi yang baik, kasus akan meningkat,” sebutnya.(cnbc/hm10)