17.5 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Warga China Mulai Berburu Tiket Kereta untuk Mudik Tahun Baru Imlek

Beijing / Mistar

Pemesanan tiket kereta api untuk berbagai tujuan di China selama musim libur Tahun Baru Imlek pada 7 Januari-15 Februari 2023 mulai dibuka, Sabtu (24/12/22), dan warga di negara itu berburu untuk mendapatkannya.

Menurut data platform elektronik, pencarian tiket kereta api untuk jadwal perjalanan tanggal 7 Januari dalam empat jam pertama sejak pemesanan dibuka pada Sabtu telah mengalami peningkatan hingga 220 persen dibandingkan dengan pemesanan pada Jumat (23/12/22).

Beberapa tiket kereta api yang paling banyak diburu calon pemudik pada pemesanan hari pertama itu adalah relasi Beijing-Zhengzhou dan Beijing-Wuhan, menurut Qunar, platform pemesanan tiket daring.

Baca Juga:Tahun Baru Imlek: Orang-orang China Terjebak di Luar Negeri

Deputi Direktur Qunar, Guo Lechun, mengatakan kepada media setempat, Minggu, bahwa puncak arus mudik Imlek diperkirakan terjadi pada 15 Januari pada saat para pekerja migran pulang ke kampung halamannya.

Qunar juga mencatat sekitar 13.000 pemesanan tiket kereta per hari untuk mudik Imlek sejak 17 Desember dengan tujuan utama Chengdu, Chongqing, dan Changsha yang dikenal sebagai penyumbang terbesar pekerja migran.

Platform agen perjalanan wisata Trip.com memprediksi adanya kenaikan 34 persen pada perjalanan antarprovinsi selama musim libur Imlek mendatang. Rombongan wisata antarprovinsi juga akan meningkat 46 persen dengan tujuan utama Shanghai, Beijing, Chengdu, dan Hainan.

Baca Juga:Sambut Tahun Baru Imlek, PT STTC Berikan Bantuan kepada Anak-anak Panti Asuhan

Operator kereta api China akan mengoperasikan 6.077 rangkaian kereta penumpang sebelum puncak arus mudik.

Pada saat puncak, mereka akan menambah lagi hingga menjadi 6.107 rangkaian untuk menjamin pemenuhan kapasitas maksimal yang bakal meningkat 11 persen dibandingkan momentum yang sama pada 2019.

China mulai melonggarkan kebijakan antipandemi COVID-19 pada 7 Desember 2022. Sekarang tidak ada lagi pembatasan mobilitas masyarakat meskipun China saat ini sedang dilanda lonjakan kasus COVID-19 varian Omicron.(antara/hm15)

Related Articles

Latest Articles